IHSG ditutup melemah, tertekan penurunan harga batu bara global

0
62

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa sore ditutup melemah seiring dengan penurunan harga komoditas batu bara di tingkat global.

IHSG ditutup melemah 14,08 poin atau 0,20 persen ke posisi 6.860,8.

Sementara kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 turun 1,6 poin atau 0,18 persen ke posisi 939,3.

“Untuk IHSG memang tertekan dari saham-saham batu bara mengikuti turunnya harga batu bara akhir-akhir ini,” kata Equity Research Analyst Henan Putihrai Sekuritas Jono Syafei saat dihubungi oleh Antara di Jakarta, Selasa.

Harga batu bara acuan di ICE Newcastle Coal Futures Australia mengalami koreksi ke 290 dolar Amerika Serikat (AS) per ton pada Senin (23/01), yang mana dalam empat hari perdagangan turun lebih dari 12 persen.

Turunnya harga batu bara dipicu sejumlah faktor diantaranya melandainya permintaan karena peningkatan produksi, perlambatan ekonomi China, menurunnya harga gas, serta mulai meredanya musim dingin di Eropa.

Meskipun demikian Indonesia sendiri menetapkan Harga Batu Bara Acuan (HBA) senilai 305,21 dolar AS per ton pada Januari 2023 atau naik 8,43 persen dari sebelumnya 281,48 dolar AS per ton pada Desember 2022.

Selain itu pergerakan IHSG hari ini juga didorong oleh pelemahan saham- saham big banks yang turut menjadi pemberat indeks.

Dibuka menguat, IHSG bergerak ke teritori negatif hingga penutupan sesi pertama perdagangan saham.

Pada sesi kedua IHSG masih nyaman bergerak di zona merah hingga penutupan perdagangan saham.

Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, empat sektor meningkat dengan sektor teknologi paling tinggi 3,16 persen, diikuti sektor transportasi & logistik dan sektor barang baku masing-masing naik 1,06 persen dan 0,52 persen.

Sedangkan tujuh sektor terkoreksi dengan sektor kesehatan turun paling dalam 0,48 persen, diikuti sektor industri dan sektor infrastruktur masing-masing turun 0,40 persen dan minus 0,38 persen.

Adapun saham-saham yang mengalami penguatan terbesar yaitu PEVE, PICO, MKTR, WIRG, dan TRUK.

Sedangkan saham-saham yang mengalami pelemahan terbesar yakni FILM, OKAS, TAYS, BPTR dan FIRE.

Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.048.492 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan 23,09 miliar lembar saham senilai Rp7,96 triliun.

Sebanyak 275 saham naik, 250 saham menurun, dan 191 tidak bergerak nilainya.

Bursa saham regional Asia sore ini antara lain Indeks Nikkei menguat 393,1 poin atau 1,46 persen ke 27.299,1.

Sedangkan, Indeks Hang Seng, Indeks Shanghai, dan Indeks Straits Times masih libur memperingati Tahun Baru Imlek 2574 Kongzili.