Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu sore ditutup turun mengikuti pelemahan bursa saham kawasan Asia dan global.
IHSG ditutup melemah 31,99 poin atau 0,46 persen ke posisi 6.854,51.
Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 3,32 poin atau 0,34 persen ke posisi 960,14.
“Sentimen eksternal dan internal membebani pergerakan indeks IHSG,“ sebut Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Rabu.
Dari eksternal, pasar masih di pengaruhi keputusan Fitch yang menurunkan peringkat kredit Amerika Serikat (AS) dari AAA ke AA+, meskipun sudah di tanggapi dan dibantah oleh pejabat pemerintahan AS, namun demikian masih belum mampu merendahkan pasar.
Pasca keputusan Fitch menimbulkan bantahan keras dari Gedung Putih yaitu sekretaris pers Karine Jean-Pierre.
Selanjutnya, Menteri Keuangan Janet Yellen mengatakan dalam pernyataan terpisah bahwa tidak setuju dengan Fitch, dan menyebut perubahan tersebut sewenang-wenang dan berdasarkan data yang sudah ketinggalan zaman.
Sementara itu, dari dalam negeri, pemberlakuan PP 36/2023 tentang Devisa Hasil Ekspor (DHE) SDA tampaknya pasar mempunyai pandangan terkait dengan peraturan tersebut, dari sisi keuangan negara tentunya ini akan meningkatkan Likuiditas Valas Dalam Negeri , mendorong peningkatan jasa keuangan dan Menjaga Ketahanan Ekonomi.
Dibuka melemah, IHSG betah ke teritori negatif sampai penutupan sesi pertama perdagangan saham.
Pada sesi kedua, IHSG masih betah di zona merah hingga penutupan perdagangan saham.
Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, tiga sektor meningkat yaitu dipimpin sektor kesehatan sebesar 1,59 persen, diikuti sektor properti dan sektor transportasi & logistik yang masing- masing naik 0,40 persen dan 0,18 persen.
Sedangkan, delapan sektor terkoreksi yaitu sektor teknologi turun paling dalam minus 1,14 persen, diikuti sektor barang konsumen primer dan sektor infrastruktur yang masing- masing turun 0,89 persen dan 0,87 persen.
Saham-saham yang mengalami penguatan terbesar yaitu GTBO, CNMA, WINS, RAAM dan PTSN.
Sedangkan saham-saham yang mengalami pelemahan terbesar, yakni MPPA, ARTO, LPPF, WIIM dan GGRM.
Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.155.834 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 39,43 miliar lembar saham senilai Rp16,02 triliun.
Sebanyak 215 saham naik, 342 saham menurun, dan 191 tidak bergerak nilainya.
Bursa saham regional Asia sore ini antara lain, indeks Nikkei melemah 768,90 poin atau 2,30 persen ke 32.707,69, indeks Hang Seng melemah 493,73 poin atau 2,47 persen ke 19.517,38, indeks Shanghai melemah 29,26 poin atau 0,89 persen ke 3.261,69, dan indeks Strait Times melemah 48,77 poin atau 1,45 persen ke 3.325,02.