Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Jumat sore ditutup melemah di tengah penguatan bursa saham kawasan Asia.
IHSG ditutup melemah 45,24 poin atau 0,66 persen ke posisi 6.6852,84.
Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 8,06 poin atau 0,83 persen ke posisi 958,97.
“Sektor properti dan real estate naik 0,98 persen paling kuat naik, sementara di posisi terlemah teknologi turun 1,91 persen, kesehatan turun 1 persen, dan dalam sepekan ini IHSG mengalami penurunan sebesar 0,69 persen,” sebut Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Jumat.
Pada pekan ini, Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan tingkat inflasi tahunan Indonesia turun ke level terendah selama 16 bulan di level 3,08 persen pada Juli 2023 dari 3,52 persen pada Juni 2023, atau lebih rendah dibandingkan dengan konsensus pasar sebesar 3,1 persen.
Sementara itu, inflasi inti pada Juli 2023 juga turun ke level terendah selama 16 bulan di level 2,43 persen dari 2,58 persen pada Juni 2023, dan di bawah perkiraan pasar sebesar persen.
Dibuka menguat, IHSG bergerak ke teritori negatif sampai penutupan sesi pertama perdagangan saham.
Pada sesi kedua, IHSG cenderung betah di zona merah hingga penutupan perdagangan saham Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, lima sektor meningkat yaitu dipimpin sektor properti sebesar 0,98 persen, diikuti sektor transportasi & logistik dan sektor energi yang masing-masing meningkat 0,48 persen dan 0,46 persen.
Sedangkan, tujuh sektor terkoreksi yaitu sektor teknologi turun paling dalam minus 1,91 persen, diikuti sektor kesehatan dan sektor teknologi yang masing-masing turun minus 1,00 persen dan 0,64 persen.
Saham-saham yang mengalami penguatan terbesar yaitu RAFI, UFOE, MPXL, RAAM dan SGER.
Sedangkan saham-saham yang mengalami pelemahan terbesar yakni WIDI, RELF, JATI, BEEF dan NICL.Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 901.183 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 15,90 miliar lembar saham senilai Rp7, 87 triliun.
Sebanyak 227 saham naik, 281 saham menurun, dan 237 tidak bergerak nilainya.