Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin sore ditutup melemah di tengah kenaikan cadangan devisa dalam negeri.
IHSG ditutup melemah 21, 54 poin atau 0,32 persen ke posisi 6.771,2.
Sementara itu kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 turun 1,60 poin atau 0,17 persen ke posisi 935,5.
“Koreksi IHSG juga tertekan oleh koreksi dari IDX Technology dan IDX Energy.
Pergerakan IHSG ini berlawanan dengan pergerakan bursa Asia yang bergerak menguat dan terdapat rilis data cadangan devisa Indonesia yang bergerak menguat,” ujar Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana saat dihubungi Antara di Jakarta, Senin.
Herditya memperkirakan pelaku pasar juga menantikan data inflasi Amerika Serikat (AS) yang akan rilis pada pekan ini sebagai gambaran akan kebijakan moneter The Fed ke depannya.
Dari dalam negeri, Bank Indonesia (BI) melaporkan cadangan devisa Indonesia pada Maret 2023 mencapai 145,2 miliar dolar AS, meningkat dibandingkan 140,3 miliar dolar AS pada akhir Februari 2023.
Posisi cadangan devisa tersebut setara dengan pembiayaan 6,4 bulan impor atau 6,2 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar tiga bulan impor Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono mengatakan peningkatan posisi cadangan devisa antara lain dipengaruhi oleh penerimaan pajak dan penarikan pinjaman luar negeri pemerintah.
Sementara itu, aliran modal asing masuk bersih mencapai Rp4,23 triliun di pasar keuangan domestik selama periode 3 hingga 5 April 2023, yang berasal dari pasar Surat Berharga Negara (SBN) senilai Rp2,13 triliun dan pasar saham sebesar Rp2,10 triliun.
Sejak 1 Januari hingga 5 April 2023, terdapat aliran modal asing masuk bersih di pasar SBN sebesar Rp59 triliun, dan di pasar saham senilai Rp4,65 triliun.
Dibuka melemah, IHSG betah di teritori negatif sampai penutupan sesi pertama perdagangan saham.
Pada sesi kedua, IHSG masih nyaman bergerak di zona merah hingga penutupan perdagangan saham.
Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, tiga sektor menguat dipimpin sektor barang konsumen primer yang naik 1,08 persen, diikuti sektor kesehatan dan sektor industri yang naik masing-masing 0,18 persen dan 0,01 persen.
Sedangkan, delapan sektor melemah dipimpin sektor teknologi yang turun 3,14 persen, diikuti sektor energi dan sektor barang baku yang masing-masing turun 1,32 persen dan 1,15 persen.
Saham-saham yang mengalami penguatan terbesar yaitu PRAS, PIPA, NASI, ELIT dan VRNA.
Sedangkan saham-saham yang mengalami pelemahan terbesar yakni SAGE, GOTO, IRSX, FUTR dan OKAS.
Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.247.130 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 7,21 miliar lembar saham senilai Rp17,80 triliun.
Sebanyak 179 saham naik, 369 saham menurun, dan 182 tidak bergerak nilainya.
Bursa saham regional Asia sore ini antara lain indeks Nikkei menguat 115,39 poin atau 0,42 persen ke 27.633,6, indeks Shanghai melemah 12,29 poin atau 0,37 persen ke 3.315,3, dan indeks Strait Times melemah 7,55 poin atau 0,23 persen ke 3.292,9.
Sementara itu, indeks Hang Seng libur memperingati hari libur nasional.