IHSG diproyeksikan menguat terkerek kenaikan bursa global

0
60

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu diproyeksikan bergerak menguat terkerek kenaikan bursa saham global.

IHSG dibuka menguat 4,65 poin atau 0,08 persen ke posisi 6.094,15.

Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 0,94 poin atau 0,11 persen ke posisi 856,91.

“Dengan menguatnya bursa global, IHSG diperkirakan dapat rebound pada perdagangan hari ini,” tulis Tim Riset Samuel Sekuritas Indonesia dalam kajiannya di Jakarta, Rabu.

Para pelaku pasar juga akan mencermati perkembangan kegiatan ekonomi dan pertambahan kasus COVID-19 setelah diberlakukan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 3 di sejumlah daerah di Jawa-Bali.

Dari dalam negeri, jumlah kasus harian COVID-19 pada Selasa (24/8) kembali meningkat setelah sehari sebelumnya sempat menyentuh di bawah 10.000 kasus.

Kemarin kasus harian COVID-19 bertambah 19.106 kasus sehingga total jumlah kasus terkonfirmasi positif COVID-19 mencapai 4,01 juta kasus.

Jumlah kasus meninggal akibat terpapar COVID-19 mencapai 1.038 kasus sehingga totalnya mencapai 128.252 kasus.

Sementara itu, jumlah kasus sembuh bertambah sebanyak 35.082 kasus sehingga total pasien sembuh mencapai 3,61 juta kasus.

Dengan demikian, total kasus aktif COVID-19 mencapai 273.750 kasus.

Dari eksternal, bursa saham AS ditutup dengan kecenderungan menghijau.

Kenaikan saham-saham AS dipicu pengesahan penuh vaksin buatan Pfizer-BioNTech oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) sehingga program vaksinasi lebih bisa didorong naik.

Selain itu, mulai ada kejelasan tentang peraturan teknologi oleh pemerintah China yang membuat saham-saham teknologi asal China di AS menguat.

Para investor juga menunggu pidato Gubernur The Fed Jerome Powell pada akhir pekan ini yang disinyalir akan memberikan gambaran kapan tapering akan dilakukan.

Dari pasar komoditas, mayoritas komoditas utama mengalami penguatan setelah China berhasil menekan laju penyebaran COVID-19 di negaranya yang membuat para pelaku pasar lebih optimis terhadap pertumbuhan ekonomi global ke depannya.

Harga minyak Brent dan WTI naik.

Harga komoditas lain seperti batu bara, emas, nikel, tembaga, dan timah juga mengalami penguatan.

Sedangkan harga minyak sawit mentah atau CPO terkoreksi.

Bursa saham regional Asia pagi ini antara lain indeks Nikkei menguat 93,03 poin atau 0,34 persen ke 27.825,13, indeks Hang Seng naik 105,37 poin atau 0,41 persen ke 25.833,29, dan indeks Straits Times meningkat 10,21 poin atau 0,33 persen ke 3.117,83.