Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu, diprediksi bergerak datar di tengah pelemahan bursa global.
IHSG dibuka menguat 7,52 poin atau 0,12 persen ke posisi 6.157,82.
Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 1,73 poin atau 0,2 persen ke posisi 868,22.
“Masih minimnya sentimen, IHSG diperkirakan bergerak flat di kisaran 6.104- 6.200,” tulis Tim Riset Lotus Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Rabu.
Badan Pusat Statistik (BPS) siang ini, akan merilis data inflasi Agustus 2021 dengan konsensus berada pada 1,6 persen (yoy).
Sementara itu, terdapat wacana bahwa Kementerian Kesehatan tengah menyiapkan strategi transisi status COVID-19 dari pandemi menjadi endemi.
Dari eksternal, bursa Wall Street ditutup melemah pada perdagangan akhir Agustus terbebani oleh saham teknologi.
Fokus beralih pada laporan ketenagakerjaan AS yang dijadwalkan rilis pada Jumat (3/9), dengan ekonom memperkirakan 750.000 pekerjaan diciptakan pada Agustus dan tingkat pengangguran turun menjadi 5,2 persen.
Dari Eropa, rilis data inflasi Zona Euro periode Agustus menunjukkan harga konsumen meningkat 3 persen (yoy).
Data tersebut dinilai memberikan tekanan pada Bank Sentral Eropa (ECB) untuk mengatasi kekhawatiran inflasi pada pertemuan penting pekan depan.
Dari Asia, investor mencerna data terbaru dari China yang menunjukkan perlambatan pertumbuhan aktivitas ekonomi pada Agustus.
PMI manufaktur China untuk Agustus berada di posisi 50,1, sedangkan PMI Jasa turun ke level terendah sejak awal 2020 di 47,5.
Kekhawatiran regulasi China terhadap industri swasta juga kembali meningkat seiring pemberlakuan kebijakan pembatasan yang keras pada perusahaan video game.
Bursa saham regional Asia pagi ini antara lain indeks Nikkei menguat 266,56 poin atau 0,95 persen ke 28.356,1, indeks Hang Seng naik 10,03 poin atau 0,04 persen ke 25.889,02, dan indeks Straits Times meningkat 19,57 poin atau 0,64 persen ke 3.074,62.