IHSG diperkirakan variatif terpengaruh perlambatan data ekonomi global

0
82

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis pagi diproyeksikan bergerak variatif karena terpengaruh perlambatan data ekonomi global.

IHSG dibuka melemah 35,24 poin atau 0,52 persen ke posisi 6.783,51.

Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 6,93 poin atau 0,73 persen ke posisi 938,64.

“Untuk hari ini kami memperkirakan IHSG bergerak mixed cenderung melemah, dipengaruhi oleh rilis data di global yang menunjukkan perlambatan dan kontraksi perekonomian Jepang di kuartal III 2022 di tengah baru dibukanya pembatasan COVID-19 secara nasional di China,” tulis Tim Riset Panin Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Kamis.

Pada penutupan kemarin, pasar saham AS ditutup beragam cenderung melemah di mana DJIA menguat 0,005 persen, S&P 500 turun 0,19 persen, dan Nasdaq melemah 0,51 persen.

Pelemahan tersebut masih dipengaruhi oleh rilis data yang menunjukkan pelemahan di mana MBA Mortgage semakin terkontraksi, serta masih dipengaruhi dari sikap investor yang mengantisipasi kenaikan suku bunga yang masih akan berlanjut.

Sementara pasar saham Eropa kemarin ditutup melemah.

DAX turun 0,57 persen, FTSE melemah 0,43 persen, dan STOXX600 terkoreksi 0,62 persen.

Pelemahan itu dikarenakan rilis data yang menunjukkan terjadinya peningkatan pengangguran, perlambatan produktivitas, dan terkontraksinya kinerja konsumsi di Eropa.

Dari Asia, rilis data impor China terkontraksi signifikan ke 10,6 persen yang mengindikasikan perlambatan ekspor dan produktivitas Asia yang menjadi mitra dagang China.

Bursa saham regional Asia pagi ini antara lain indeks Nikkei melemah 244,44 atau 0,88 persen ke 27.441,96 indeks Hang Seng naik 335,88 atau 1,79 persen ke 19.150,7, indeks Shanghai menguat 1,2 poin atau 0,04 persen ke 3.200,82, dan indeks Straits Times meningkat 9,36 poin atau 0,29 persen ke 3.234,81.