Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis, diperkirakan menguat terbatas seiring kenaikan indeks saham Wall Street.
IHSG dibuka melemah 2,41 poin atau 0,04 persen ke posisi 6.414,91.
Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 0,94 poin atau 0,1 persen ke posisi 927,13.
“Secara sentimen, pergerakan IHSG hari ini mencoba menguat terbatas di tengah penurunan harga komoditas batu bara dan menjelang data cadangan devisa Indonesia bulan September yang akan rilis,” kata Kepala Riset Reliance Sekuritas Lanjar Nafi dalam kajiannya di Jakarta, Kamis.
Konsensus memperkirakan cadangan devisa Indonesia sebesar 143 miliar dolar AS, sedikit lebih rendah dari capaian bulan sebelumnya Dari eksternal, mayoritas saham AS menutup perdagangan semalam di zona positif menyusul laporan bahwa kongres mungkin mencapai kesepakatan jangka pendek untuk menaikkan batas pinjaman pemerintah dan mencegah gagal bayar atau default.
Sebelumnya, tiga indeks utama telah lebih rendah karena kekhawatiran atas inflasi dan lonjakan harga energi dan komoditas melebihi optimisme atas laju pemulihan ekonomi.
Di sisi lain, salah satu kekhawatiran utama pasar adalah seputar inflasi dengan harga barang dan jasa meningkat, baik untuk bisnis maupun pengguna akhir, karena permintaan tetap tinggi dan kendala rantai pasokan terus membebani.
Pedagang telah menunggu untuk melihat apakah masalah yang terus-menerus ini pada akhirnya menyeret pada aktivitas ekonomi dan keuntungan perusahaan, dengan rincian yang terakhir akan menjadi fokus dengan dimulainya musim pendapatan kuartal ketiga secara tidak resmi minggu depan dengan bank-bank besar.
Selanjutnya, investor akan menanti klaim pengangguran awal AS dan rilis catatan rapat kebijakan moneter Bank Sentral Eropa (ECB).
Sementara itu, imbal hasil obligasi AS tenor 10 tahun naik tipis.
Investor terus mempertimbangkan pemulihan ekonomi terhadap risiko inflasi dari lonjakan biaya energi.
Data ketenagakerjaan ADP mengalahkan ekspektasi dan laporan ketenagakerjaan non pertanian atau non farm payrolls AS yang kuat pada Jumat (8/10) besok dapat memperkuat prediksi pengurangan stimulus oleh The Federal Reserve mulai bulan depan.
Di tempat lain, Presiden Joe Biden berencana untuk bertemu secara virtual dengan Presiden China Xi Jinping sebelum akhir tahun.
Dari pasar komoditas, harga minyak WTI dan batu bara terkoreksi.
Sementara harga CPO melanjutkan penguatannya.
Bursa saham regional Asia pagi ini antara lain indeks Nikkei menguat 441,76 poin atau 1,6 persen ke 27.970,63, indeks Hang Seng naik 555,08 atau 2,32 persen ke 24.521,57, dan indeks Straits Times meningkat 32,17 poin atau 1,04 persen ke 3.116,05.