Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis, berpotensi menguat terbatas seiring rilis hasil pertemuan Bank Indonesia.
IHSG dibuka menguat 24,73 poin atau 0,36 persen ke posisi 6.859,33.
Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 6,73 poin atau 0,69 persen ke posisi 978,44.
“IHSG pada hari ini berpeluang menguat terbatas dengan kecenderungan profit taking, di kisaran 6.850-6.861,” tulis Tim Riset Lotus Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Kamis.
Pelaku pasar mengantisipasi hasil Rapat Dewan Gubernur BI terkait outlook ekonomi dan arah kebijakan moneter di 2022.
BI diperkirakan masih akan menahan suku bunga acuan di level 3,5 persen dalam RDG BI edisi Februari 2022, seiring dengan tingkat inflasi yang masih tergolong rendah.
Sementara, kenaikan kasus COVID-19 varian Omicron di Indonesia yang semakin tinggi juga menjadi fokus.
Data Kemenkes mencatatkan penambahan kasus positif sebanyak 46.843 kasus per Rabu (9/2), dimana penambahan tertinggi dari DKI Jakarta sebanyak 14.353 kasus.
Dari eksternal, bursa ekuitas Wall Street melanjutkan penguatan didorong oleh kenaikan saham teknologi.
Imbal hasil obligasi Pemerintah AS tenor 10 tahun turun dari level tertinggi multi-tahun yang dicapai di sesi sebelumnya.
Hal itu mendorong sentimen yang stabil di pasar global dan meningkatkan permintaan untuk saham yang tumbuh.
Dari data, investor menanti rilis laporan Indeks Harga Konsumen (IHK) pada hari ini yang dapat memberikan gambaran inflasi dan mendorong akselerasi normalisasi suku bunga The Fed.
Bursa saham regional Asia pagi ini antara lain indeks Nikkei menguat 85,91 poin atau 0,31 persen ke 27.665,78, indeks Hang Seng turun 65,73 poin atau 0,26 persen ke 24.764,26, dan Straits Times terkoreksi 11,2 poin atau 0,33 persen ke 3.408,84.