Indeks Harga Saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada awal pekan berpotensi menguat terbatas di tengah koreksi bursa saham kawasan Asia.
IHSG dibuka menguat 15,94 poin atau 0,24 persen ke posisi 6.649,28.
Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 4,41 poin atau 0,45 persen ke posisi 976,61.
“Fokus pekan ini akan tertuju pada RDG (Rapat Dewan Gubernur) BI yang akan dilaksanakan pada 18-19 Oktober 2021.
IHSG pada awal pekan berpotensi menguat terbatas pada rentang 6.504-6.680,” tulis Tim Riset Lotus Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Senin.
Dari eksternal, bursa ekuitas AS menutup perdagangan minggu kedua Oktober dengan menguat signifikan didorong laporan kinerja kuartal III 2021 emiten dan data ekonomi yang positif.
Laporan pendapatan yang positif dari lembaga keuangan besar mengalihkan fokus dari kekhawatiran terkait lonjakan harga komoditas dan gangguan rantai pasokan.
Sementara, Departemen Perdagangan AS menunjukkan penjualan ritel naik secara tak terduga pada September sebesar 13,95 persen (yoy) dan 0,7 persen (mom).
Di sisi lain, Gedung Putih mengumumkan akan mencabut pembatasan perjalanan di perbatasan darat dan untuk perjalanan udara bagi Warga Negara Asing (WNA) yang telah divaksinasi penuh efektif mulai 8 November.
Dari Eropa, pejabat Bank of England (BoE) yang mengindikasikan bahwa tidak akan segera menaikkan suku bunga acuan, meredam ekspektasi pasar terkait kenaikan suku bunga yang pertama akan terjadi akhir tahun ini.
Di Asia, pelaku pasar merespon positif langkah bank sentral China (PBoC) melonggarkan pembatasan pada KPR di sejumlah bank besar.
PBOC juga menyuntikkan 500 miliar yuan atau setara 77,6 miliar dolar AS melalui fasilitas pinjaman jangka menengah.
Bursa saham regional Asia pagi ini antara lain indeks Nikkei melemah 96,73 poin atau 0,33 persen ke 28.971,9, indeks Hang Seng turun 83,37 atau 0,33 persen ke 25.247,59, dan indeks Straits Times terkoreksi 5,58 poin atau 0,18 persen ke 3.168,33