Indeks Harga Saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada awal pekan berpeluang menguat mengikuti kenaikan bursa saham global.
IHSG pagi ini dibuka menguat 17,62 poin atau 0,27 persen ke posisi 6.599,41.
Sementara kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 naik 4,16 poin atau 0,44 persen ke posisi 952,13.
“Kami memperkirakan IHSG akan rebound hari ini, seiring dengan sentimen pergerakan bursa global dan regional,” tulis Tim Riset Samuel Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Senin.
Pada penutupan pekan lalu, pasar AS bergerak menguat.
Isu yang kemungkinan akan menjadi perhatian pelaku pasar pekan ini yaitu rilis data inflasi AS, rilis data PDB Inggris, dan pertemuan pemimpin Partai Komunis di China terkait tiga periode jabatan Presiden Xi Jinping.
Sementara itu pasar komoditas terpantau bergerak mayoritas menguat pada Jumat (5/11) lalu.
Minyak WTI dan Brent masing-masing meningkat ke level 81 dolar AS per barel.
Sedangkan harga batu bara meningkat ke level 155 dolar AS per ton, nikel menguat ke level 19.422 dolar AS per ton, dan CPO melemah ke level 5.319 ringgit per ton, serta harga emas terpantau meningkat ke level 1.798 per troy ounce.
Dari domestik, jumlah kasus harian COVID-19 pada Minggu (7/11) kemarin mencapai 444 kasus sehingga total jumlah kasus terkonfirmasi positif COVID-19 mencapai 4,25 juta kasus.
Sedangkan jumlah kasus meninggal akibat terpapar COVID-19 mencapai 11 kasus sehingga totalnya mencapai 143.545 kasus.
Adapun untuk jumlah kasus sembuh bertambah sebanyak 587 kasus sehingga total pasien sembuh mencapai 4,09 juta kasus.
Dengan demikian, total kasus aktif COVID-19 mencapai 10.825 kasus.
Untuk vaksinasi, jumlah masyarakat yang sudah disuntik vaksin dosis pertama mencapai 125,11 juta orang dan vaksin dosis kedua 78,99 juta orang dari target 208 juta orang yang divaksin.
Bursa saham regional Asia pagi ini antara lain Indeks Nikkei melemah 62,13 poin atau 0,21 persen ke 29.549,44, Indeks Hang Seng turun 160 poin atau 0,64 persen ke 24.710,51, dan Indeks Straits Times naik 25,24 atau 0,78 persen ke 3.267,58.