Indeks Harga Saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) mengakhiri paruh pertama tahun ini di zona merah seiring dengan pelemahan mayoritas bursa saham kawasan Asia.
IHSG ditutup melemah 30,77 poin atau 0,44 persen ke posisi 6.911,58.
Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 3,77 poin atau 0,38 persen ke posisi 991,94.
“Pembalikan arah dari sesi perdagangan awal yang mampu menguat menuju pelemahan seiring dengan kasus COVID-19 Singapura yang terus mengalami kenaikan di mana dikhawatirkan penyebarannya semakin masif masuk ke dalam negeri sejalan dengan pelonggaran mobilitas antar negara,” tulis Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas dalam ulasannya di Jakarta, Kamis.
Pertumbuhan ekonomi AS pada kuartal I-2022 terkontraksi sebesar 1,6 persen, sedikit lebih tinggi dari konsensus yang memperkirakan kontraksi 1,5 persen.
Masalah inflasi tinggi, defisit perdagangan, PHK, lonjakan impor yang tidak diimbangi dengan aktivitas ekspor, dan belanja masyarakat yang lebih rendah, menekan ekonomi AS dan memberikan ekspektasi bahwa aliran dana asing berpotensi kembali masuk ke dalam negeri meskipun diperkirakan secara jangka pendek saja.
Namun, kenaikan suku bunga The Fed yang cenderung agresif memberikan disparitas selisih suku bunga Bank Indonesia semakin kecil di tengah BI yang cenderung prudent dalam mengambil langkah.
Ekonomi AS yang terkontraksi sudah menunjukkan tanda-tanda resesi semakin meyakinkan pasar bahwa “risk off” ke pasar dengan volatilitas yang relatif lebih aman dan ekonomi yang lebih stabil di tengah tantangan global, dapat menjadi pilihan.
Dibuka menguat, IHSG menghabiskan waktu di zona hijau hingga penutupan sesi pertama perdagangan saham.
Pada sesi kedua, IHSG melemah dan tak mampu beranjak dari teritori negatif sampai penutupan bursa saham.
Sepanjang jam perdagangan pada Kamis ini, saham yang mengalami penguatan terbesar diantaranya KJEN, POLU, BHMS, BRNA, ARTA.
Sedangkan saham-saham yang mengalami penurunan terbesar diantaranya KIOS, DOID, SNLK, CMNP, HITS.
Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, sembilan sektor terkoreksi dimana sektor barang baku turun paling dalam yaitu minus 1,71 persen, diikuti sektor transportasi & logistik dan sektor energi masing-masing minus 1,7 persen dan minus 1,08 persen.
Sedangkan dua sektor meningkat yaitu sektor kesehatan dan sektor teknologi masing-masing sebesar 1,12 persen dan 1,07 persen.
Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.121.636 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 20,12 miliar lembar saham senilai Rp13,14 triliun.
Sebanyak 156 saham naik, 374 saham menurun, dan 153 tidak bergerak nilainya.
Bursa saham regional Asia sore ini antara lain indeks Nikkei melemah 411,56 poin atau 1,54 persen ke 26.393,04, indeks Hang Seng turun 137,1 poin atau 0,62 persen ke 21.859,79, dan indeks Straits Times terkoreksi 32,66 poin atau 1,04 persen ke 3.102,21.