Indeks Harga Saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) jelang akhir pekan berpeluang menguat di tengah kenaikan bursa saham kawasan Asia.
IHSG melemah 13,26 poin atau 0,2 persen ke posisi 6.586,58.
Sementara kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 turun 3,43 poin atau 0,35 persen ke posisi 989,91.
“IHSG berpotensi bergerak menguat hari ini, seiring pergerakan positif bursa regional,” tulis Tim Riset Samuel Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Jumat.
Bursa saham AS pada Kamis (12/5) kemarin ditutup variatif dengan mayoritas melemah.
Indeks Dow Jones turun 0,33 persen, S&P500 melemah 0,13 persen, dan Indeks Nasdaq naik 0,06 persen.
Lonjakan inflasi masih menjadi ancaman untuk perekonomian AS di mana AS terancam mengalami resesi pasca pandemi.
Bank sentral AS, Federal Reserve (Fed), tidak memungkiri akan menaikkan suku bunga acuan dari 50 basis poin menjadi 75 hingga 100 basis poin pada pertemuan mendatang.
Indeks Harga Produsen atau PPI AS mencapai 0,5 persen (mom) pada April 2022 dan data klaim tunjangan pengangguran awal naik sedikit sebesar 203 ribu klaim dari minggu sebelumnya sebesar 202 ribu klaim.
Sementara itu imbal hasil obligasi pemerintah AS tenor 10 tahun turun 3,6 persen ke level 2,82 persen dan indeks dolar AS naik 0,97 persen ke level 104,85.
Di sisi lain, harga komoditas bergerak beragam.
Harga minyak WTI naik 1 persen ke level 107 dolar AS per barel, batubara meningkat 2,97 persen ke level 368 dolar AS per ton, dan nikel menguat 0,4 persen ke level 27.999 dolar AS per ton.
Sedangkan harga timah turun 5,5 persen ke level 33.850 dolar AS per ton, emas melemah 1,6 persen ke level 1.822 dolar AS per troy ounce, dan CPO terkoreksi 1,5 persen ke 6.698 ringgit per ton.
Bursa saham regional Asia pagi ini antara lain Indeks Nikkei menguat 671,9 poin atau 2,61 persen ke 26.420,62, Indeks Hang Seng naik 355,14 poin atau 1,83 persen ke 19.735,48, dan Indeks Straits Times meningkat 43,78 poin atau 1,38 persen ke 3.208,96.
