Partai Republik Senin malam (24/8) membuka secara resmi konvensi nasional, yang akan berlangsung selama empat hari secara virtual, di Charlotte, North Carolina.
Konvensi ini dengan suara bulat telah menominasikan Presiden Donald Trump sebagai calon presiden untuk bertarung dalam pilpres, guna meraih masa jabatan kedua.
Di negara yang sedand dilanda pandemi virus corona dan resesi, para pembicara dalam konvensi itu mengingatkan masa depan yang lebih suram jika capres Partai Demokrat yang memenangkan pilpres nanti.
Ibu Negara Melania Trump akan menjadi pembicara utama Selasa.
Ibu Negara Amerika Melania Trump Selasa malam (25/8) akan menyampaikan pidato utama pada hari kedua Konvensi Nasional Partai Republik.
Pidato akan disampaikannya dari Rose Garden, Gedung Putih.
Konvensi Nasional Partai Republik yang dilangsungkan secara virtual dari Charlotte, North Carolina, dibuka resmi Senin malam (24/8).
Seluruh delegasi partai itu dari seluruh Amerika dengan suara bulat menyatakan dukungan pada Trump, lewat pidato yang sebagian disampaikan dalam bentuk rekaman video dan sebagian lainnya disampaikan secara langsung.
Delegasi dari negara bagian Rhode Island, Lee Ann Sennick, mengatakan, “Delegasi dari negara bagian Rhode Island dengan bangga bersatu untuk menyampaikan 19 suara kami untuk memilih Presiden Donald Trump.” Perhatian konvensi itu sempat bergeser ke Washington DC ketika satu demi satu pembicara membela cara Presiden Trump menangani pandemi virus corona dan ekonomi.
Sebagaimana konvensi Partai Demokrat, tokoh-tokoh Amerika keturunan Afrika dan Hispanik memainkan peran utama.
Termasuk Nikki Haley, seorang warga Amerika keturunan India dan mantan duta besar Amerika untuk PBB.
“Pemilik UKM berkulit hitam yang menyaksikan kerja keras mereka habis dilalap si jago merah, penting diperhatikan.
Anak-anak berkulit hitam yang ditembak mati di taman-taman bermain, juga penting diperhatikan.” Dalam sebuah video Trump ditampilkan sedang melangsungkan pertemuan dengan para petugas medis yang berjuang melawan pandemi virus corona.
Trump memuji pencapaiannya dan merujuk beberapa hakim federal konservatif yang dipilihnya, sesuatu yang menurutnya tidak akan dilakukan oleh penantangnya dari Partai Demokrat, Joe Biden.
“Kelompok radikal kiri akan menuntutnya [Biden.red] untuk menunjuk hakim-hakim super-radikal kiri yang gila untuk duduk di Mahkamah Agung.
Impian Anda akan mati,” ujar Trump.
Partai Demokrat menuduh Trump berupaya memperlambat kinerja kantor pos pada masa pandemi ini agar lebih berpihak pada dirinya, dengan menekan surat suara dari mereka yang tampaknya akan mendukung Biden.
Trump mengatakan Partai Demokrat mendukung skema pengiriman surat suara lewat surat yang berpotensi dapat dicurangi.
“Saya kira ini adalah skema terbesar dalam sejarah politik ini, dan saya bicara tidak saja untuk konteks Amerika.
Mereka [Partai Demokrat.red] bersikap seolah-olah mereka dirugikan,” tambah Trump.
Klaim ini diolok-olok Partai Demokrat.
Para penonton diingatkan dengan demonstrasi gerakan “Black Lives Matter” ketika menyimak pernyataan sepasang suami istri dari St.
Louis yang mengeluarkan senjata api karena mereka merasa terancam oleh para demonstran.
Patricia McCloskey, yang mendukung Presiden Trump, mengatakan, “Mereka tidak puas dengan menyebarluaskan aksi kekerasan dan kerusuhan di komunitas kita.
Mereka ingin sama sekali menghapus pemukiman di pinggir kota.” Di sebagian jajak pendapat, Trump masih tertinggal.
Tetapi pemilihan presiden akan tergantung pada siapa yang unggul di negara-negara bagian penting, seperti Michigan.
Delegasi dari negara bagian Michigan, Rob Steele, mengatakan, “Saya berharap ia [Trump.red] meraih lebih banyak suara di Michigan dibanding sebelumnya.
Kebijakan-kebijakan dalam bidang energi dan manufaktur, perjanjian perdagangan baru, semua hal ini memberi manfaat sangat besar bagi Michigan dan juga Upper Midwest.” Partai Republik masih akan melakukan konvensi selama tiga malam lagi untuk menyampaikan narasi mereka sebelum mengikuti pilpres 3 November nanti.
Selain Melania Trump, beberapa pembicara utama lain yang dijadwalkan tampil dalam konvensi ini adalah Menteri Luar Negeri Mike Pompeo, Senator Rand Paul, Gubernur Iowa Kim Reynolds dan dua anak Presiden Trump, yaitu Eric dan Tiffany.