Hubungan India dan Malaysia Memanas, Olein Di Prediksi Naik

0
85

Hubungan India dan Malaysia saat ini sedang memanas akibat kritik Perdana Menteri Malaysia, Mahathir Mohammad Desember lalu terhadap India yang dianggapnya menginvasi dan menduduki wilayah Kashmir serta menganggap India memberlakukan Undang-undang kewarganegaraan yang baru yang anti Islam. Mahathir mengatakan akan terus menyampaikan kebenaran tentang Kashmir walaupun akan berdampak buruk bagi ekonomi Malaysia.

Akibat pernyataan Mahathir ini, India memberlakukan pelarangan impor minyak sawit olahan dan palm olein dan beralih mengimpor dari Indonesia sebagai produsen sawit terbesar di dunia. India merupakan pembeli minyak nabati terbesar di dunia dan dua pertiga impor minyak nabati India adalah minyak sawit atau setara Sembilan juta ton per tahun terutama dari Malaysia dan Indonesia.

Terhentinya impor minyak sawit Malaysia oleh India telah membuat harga minyak sawit di Bursa Malaysia Derivatif naik walau tertekan dan berada di level RM 3.022 /ton, naik 17 ringgit atau 0.56% di bandingkan posisi trading kemarin. Apabila persediaan minyak sawit Malaysia semakin menumpuk, maka harga CPO di Bursa Malaysia Derivatif (BMD) akan terus tertekan dan mengalami koreksi turun. Namun, harga Olein (sebagai produk turunan dari CPO) di Bursa Berjangka Jakarta di prediksi dapat naik karena peralihan impor Olein India dari Malaysia ke Indonesia.