Minyak mentah berjangka WTI naik untuk sesi keempat menjadi di atas $79.20 per barel pada hari Senin, level tertinggi dalam hampir tiga bulan, dan melanjutkan kenaikan 6,5% pada minggu lalu, di tengah meningkatnya konflik di Timur Tengah selama akhir pekan.
Serangan pesawat tak berawak yang dituduhkan oleh Gedung Putih dilakukan oleh militan yang didukung Iran menewaskan pasukan AS di Yordania, dan Presiden Biden mengatakan AS akan meresponsnya. Selain itu, serangan rudal Houthi terhadap kapal tanker bahan bakar yang dioperasikan Transfigura di Laut Merah memicu kekhawatiran akan gangguan pasokan lebih lanjut.
Ekspor produk olahan Rusia diperkirakan menurun karena beberapa kilang sedang dalam perbaikan setelah serangan pesawat tak berawak. Dari sisi permintaan, data ekonomi AS yang lebih kuat dari perkiraan dan stimulus baru di Tiongkok memperkuat prospek dua negara konsumen minyak terbesar di dunia tersebut. Sementara itu, OPEC dan sekutunya akan bertemu secara online pada tanggal 1 Februari, meskipun kelompok tersebut diperkirakan belum memutuskan kebijakan produksi secepat ini.
Harga minyak tampaknya akan menguji level tertinggi 14 November di $79.73 dan lower 3 November dilevel $80.07 yang menjadi resistance berikutnya.
