Harga Minyak WTI Masih Berada di Area $50 Perbarel

0
96

JAVAFX – Harga minyak WTI masih berada di area $50 perbarel kembali pada perdagangan Kamis sore ini meski level tersebut merupakan level yang lebih rendah dibandingkan perdagangan semalam sebagai bentuk aksi ambil untung sejenak.
Perdagangan semalam minyak menguat hampir 2% dibantu oleh data persediaan minyak AS dan keinginan OPEC untuk memangkas produksi minyaknya. Faktor tersebut membuat harga minyak jenis West Texas Intermediate kontrak Oktober di bursa New York Mercantile Exchange divisi Comex untuk sementara melemah $0,27 atau 0,53% di level $50,42 per barel. Sedangkan minyak jenis Brent kontrak November di pasar ICE Futures London sementara sedang melemah $0,14 atau 0,25% di harga $56,15 per barel.
EIA melaporkan bahwa persediaan minyak mentah AS naik kembali sebesar 4,6 juta barel atau diatas perkiraan 3,4 juta barel. Sedangkan bahan bakar persediaannya mengalami penurunan sebanyak 2,13 juta barel, sedang minyak suling atau minyak olahan mengalami penurunan persediaan sebanyak 5,7 juta barel atau lebih besar dari perkiraan pasar turun 1,6 juta barel.
Tingginya persediaan minyak mentah dan turunnya minyak suling di AS disebabkan badai-badai yang membuat hampir seperempat kilang eksplorasi minyak dan pengolahan minyak AS mengalami penutupan. Namun sekarang mulai beroperasi kembali sehingga EIA menyatakan bahwa produksi minyak mentah AS naik 157 ribu barel perhari menjadi 9,510 juta barel perhari.
Semalam minyak menguat sangat tajam setelah upaya beberapa anggota OPEC untuk menurunkan produksi minyak atau mengurangi ekspor minyaknya sedikit membawa hasil yang positif ke harga minyak. Pernyataan Menteri Minyak Irak Jabbar al-Luaibi bahwa produksi minyak bulanannya saat ini berada di angka 4,3 juta barel perhari, atau lebih kecil dibandingkan Mei dan Juni lalu yang mencapai hampir 4,5 juta barel perhari.
Sejauh ini produksi minyak Irak masih 260 ribu barel perhari, masih diatas kesepakatan dengan OPEC yang membatasi Irak memproduksi hanya 230 ribu barel perhari. Sedangkan ekspor minyak Arab Saudi juga mengalami penurunan yang sebelumnya 6,889 juta barel di Juni lalu menjadi 6,693 juta barel pada bulan Juli.
Al-Luaibi berkata sebagian besar anggota OPEC ingin perpanjangan waktu pemangkasan produksi minyak yang sebelumnya sampai Maret 2018, diperpanjang antara 3 hingga 4 bulan. Sebagian juga menurutnya ada yang ingin hingga akhir tahun 2018.
Sumber berita: Reuters, Investing, Bloomberg, MarketWatch
Sumber gambar: Financial Post