Harga Minyak Turun, Pasokan AS Diperkirakan Naik

0
77

JAVAFX – Harga minyak berjangka Amerika Serikat (AS) berakhir lebih rendah pada perdagangan di hari Selasa (29/10/2019), namun masih lebih baik diatas level terburuknya. Kekuatan bertahan didapatkan karena para pialang tengah menimbang potensi untuk kenaikan pasokan minyak mentah AS dalam sepekan terakhir.

American Petroleum Institute, (API) sebuah kelompok perdagangan industri, diperkirakan akan merilis estimasi persediaan pekan lalu kepada para anggota setelah perdagangan minyak mentah berjangka berakhir hari ini. Data ini akan menjadi panduan untuk penghitungan resmi Lembaga Informasi Energi (EIA) yang akan dirilis Rabu pagi waktu setempat.

Analis yang disurvei oleh S&P Global Platts memperkirakan bahwa EIA akan melaporkan persediaan minyak mentah AS dalam catatan naik 2,5 juta barel untuk pekan yang berakhir 25 Oktober.

Pasar masih merasa yakin dengan perkembangan perundingan dagang AS – China dan masa depan Brexit. Hal ini menjadi sumber harapan bahwa permintaan akan energi dimasa depan masih akan kuat, disisi lain ekspor AS juga mengalami perkembangan.

Harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) untuk kontrak pengiriman bulan Desember turun 27 sen, atau 0,5%, menetap di $ 55,54 per barel di New York Mercantile Exchange (NYMEX). Catatan penutupan perdagangan adalah harga yang terendah dalam seminggu. Harga telah menyentuh level terendah sebelumnya di $ 54,61. Sementara harga minyak mentah Brent untuk kontrak pengiriman bulan Desember naik tipis 2 sen, atau 0,03%, menjadi $ 61,59 per barel di ICE Futures Europe setelah diperdagangkan serendah $ 60,66.

Harga mendapatkan tekanan karena perkiraan menunjukkan ekspektasi untuk kenaikan mingguan stok minyak mentah AS, dan ketika pernyataan dari pejabat pemerintah Rusia menyatakan bahwa ia percaya masih terlalu dini untuk membahas pengurangan produksi yang lebih dalam sebagai bagian dari perjanjiannya dengan Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC).

Sebagaimana dikabarkan oleh Kantor berita Rusia, TASS yang mengutip pernyataan Wakil Menteri Energi Rusia Pavel Sorokin yang menyebut pembicaraan tentang pengurangan produksi yang lebih dalam oleh OPEC dan sekutunya terlalu prematur, kata laporan berita tersebut.

Pada hari Senin, harga minyak berakhir lebih rendah, tidak dapat mengimbangi reli bursa saham yang mengangkat S&P ke rekor penutupan pertama sejak akhir Juli. Harga energi mencoba untuk berkorelasi dengan pergerakan S&P 500 di awal sesi pada hari Senin, tetapi masalah pasokan minyak masih membebani pasar, dan menghentikan upaya kenaikan panjangnya. (WK)