Harga minyak turun pada hari Kamis meski masih dalam kisaran ketat yang terbentuk selama minggu ini. Optimisme tentang peningkatan permintaan pada musim panas di Amerika Serikat dan Eropa mengimbangi kekhawatiran tentang permintaan di India dan potensi peningkatan pasokan Iran.
Minyak mentah Brent telah merosot 29 sen, atau 0,4% menjadi $68,58 per barel, menghapus kenaikan 22 sen pada sesi perdagangan Rabu. Brent sejauh ini berada di kisaran $68 dan $69 hampir sepanjang minggu ini. Minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS turun 25 sen, atau 0,4% menjadi $65,96 per barel, setelah naik 14 sen pada hari Rabu, tetapi masih dalam kisaran minggu ini $65 – $66.
Sementara itu, minyak Iran yang belakangan ini kembali menjadi kekhawatiran, diperkirakan membutuhkan waktu lebih lama akan masuk ke pasar minyak mentah internasional dan karenanya harga masih bertahan dalam jangka pendek. Pasar tetap fokus pada pembicaraan nuklir Iran dan apakah sanksi terhadap ekspor minyaknya dicabut sepenuhnya, dan kapan.
Itu akan menjadi masalah besar untuk pertemuan Organisasi Negara Pengekspor Minyak dan sekutunya, disebut OPEC+, pada 1 Juni, di mana produsen harus menilai apakah akan mengubah rencana mereka untuk mengurangi pembatasan produksi terhadap prospek pasokan Iran kembali ke pasar.
Analis mengatakan peningkatan pasokan dari Iran diyakini akan bertahap, dengan JPMorgan perkirakan Iran dapat menambah 500.000 barel per hari pada akhir tahun ini dan 500.000 barel per hari pada Agustus 2022.
Sementara pasar pada hari Rabu didukung oleh berkurangnya persediaan minyak AS yang lebih besar dari perkiraan, masih ada kekhawatiran tentang menyusutnya permintaan di India, konsumen minyak terbesar ketiga di dunia.
