Harga minyak mentah Amerika Serikat (AS), West Texas Intermediate (WTI) kembali ditutup dengan kerugian kecil pada perdagangan di hari Kamis (16/02/2023). Penurunan terjadi sehari setelah AS melaporkan bahwa persediaan minyaknya melonjak sepanjang minggu lalu.
Jatuhnya harga tidak cukup dalam mengingat pelaku pasar masih menjaga harapan pulihnya permintaan dari China. Alhadil, harga WTI untuk pengiriman Maret hanya turun tipis sebesar $0,10 ke $78,49 per barel. Sementara minyak mentah Brent April, sebagai patokan harga global, turun $0,43 menjadi $84,95.
Badan Energi Internasional sebelumnya telah menaikkan perkiraan permintaan globalnya untuk tahun 2023 sebesar 0,1 juta barel per hari menjadi 2,0 juta barel per hari, untuk total 101,9 juta barel per hari dengan perkiraan kenaikan permintaan dari China saat negara tersebut pulih dari kebijakan nol-Covid, meningkatkan permintaan industri dan perjalanan. Inilah yang menjadi sumber keyakinan pasar bahwa dalam jangka menengah dan panjang, harga minyak masih dapat bertahan atau menguat kembali.
Sayangnya Lembaga Informasi Energi AS pada hari Rabu melaporkan persediaan minyak AS naik 16,3 juta barel pekan lalu, meskipun para pedagang menyadari banyak keuntungan datang pada penyesuaian data yang membatasi dampak kenaikan harga. Terjadi peningkatan pasokan sebesar 16,3 juta barel sebagian besar merupakan fungsi dari Angka Penyesuaian Jalur 13 tertinggi sepanjang masa sebesar 1,967 juta barel, atau 13,8 juta dari 16,3 juta barel.