Harga Minyak Tidak Terduga Menguat Meski Badai Irma Datang

0
107

JAVAFX – Berita komoditas di hari Kamis(7/9/2017), harga minyak tidak terduga menguat meski badai Irma sedang melanda kawasan minyak di Teluk Meksiko pada perdagangan kali ini sambil menantikan juga data persediaan minyak pemerintah AS oleh EIA.

Pada perdagangan semalam, harga minyak menguat tajam seiring mulai dibukanya jalur-jalur pipa minyak, pabrik-pabrik pengolahan minyak serta pelabuhan minyak di Texas sehingga kebutuhan akan minyak mentah kembali meningkat atau kembali perlahan-lahan normal distribusinya.

Kran cadangan strategis minyak milik pemerintah AS lambat laun sudah ditutup kembali seiring mulai dibukanya kilang eksplorasi minyak mentah di Texas, Lousiana dan Teluk Meksiko. Disaat terjadi badai Harvey tersebut, membuat sekitar 1/4 produksi minyak nasional AS atau 23% dan setara dengan 4,4 juta barel perhari mengalami kelumpuhan sehingga menyebabkan AS kekurangan pasokan bensin serta minyak mentahnya. Di Gulf Coast atau Teluk Meksiko merupakan daerah penting bagi produksi nasional AS karena sekitar 45% kapasitas produksi pengolahan minyak nasional AS dan 51% pengolahan gas AS berada di situ, menurut EIA.

Nah dengan datangnya badai Irma di kawasan kepulauan Karibia, atau tepat di Selatan Teluk Meksiko ini, membuat pasar kembali membaca bahwa distribusi pengiriman minyak serta eksplorasi serta pengolahan minyak di sepanjang pantai Gulf Coast akan terganggu kembali, dan permintaan minyak mentah tentu akan mengecil kembali. Seperti kita ketahui bahwa bulan ini merupakan puncak bagi berbagai badai yang cukup besar di kawasan minyak tersebut.

Datangnya badai Irma dan kondisi di Libya merupakan kombinasi yang membuat harga minyak jenis West Texas Intermediate kontrak Oktober di bursa New York Mercantile Exchange divisi Comex untuk sementara menguat tipis $0,07 atau 0,14% di level $49,23 per barel. Sedangkan minyak jenis Brent kontrak Oktober di pasar ICE Futures London sementara sedang menguat $0,36 atau 0,66% di harga $54,56 per barel.

American Petroleum Institute tadi pagi menyatakam bahwa persediaan minyak mentah AS naik menjadi 2,8 juta barel, sedangkan minyak suling turun 600 ribu barel dan persediaan bahan bakar turun 2,5 juta barel. Nanti malam ada data dari EIA. Diperkirakan juga bahwa kondisi persediaan minyak AS berdasar Energy Information Administration ini juga akan mengalami hal yang sama seperti data API tadi pagi, sehingga untuk sementara harga minyak membaik sore ini.

Menjadi perhatian penting bagi investor minyak bahwa sejak awal tahun ini, harga minyak telah turun sekitar 14%. Ini juga dapat diartikan bahwa harga minyak akan berkisar antara $45 hingga $52 per barel, karena nampaknya pula bahwa minyak WTI punya sisi resistansi yang kuat di level $50 perbarel dan support beli di level $46 perbarel.

Sumber berita: Reuters, Investing, Bloomberg, CNBC, MarketWatch
Sumber gambar: Bloomberg (.com)