JAVAFX – Berita komoditas di hari Rabu(4/10/2017), harga minyak terus alami penurunannya jelang data EIA di perdagangan sore ini dimana perdagangan sisi negatif yang terjadi sejak akhir pekan lalu masih berlanjut hingga sekarang yang disebabkan meningginya produksi minyak OPEC dan AS.
Penyebab awal sisi koreksi minyak ini masih karena dilaporkan oleh Reuters bahwa produksi minyak OPEC pada September lalu mengalami peningkatan sebesar 50 ribu barel perhari dibandingkan sebulan sebelumnya sehingga membuat investor minyak mempertanyakan kembali keefektifan dari komitmen pemangkasan produksi minyak OPEC dan 11 produsen minyak non-OPEC sebesar 1,8 juta barel perhari.
Faktor kepatuhan anggota-anggota yang ikut komitmen itu juga merendah, dari 116% di Agustus lalu, menjadi hanya 86% di September dan mengingatkan kita bahwa tingkat kepatuhannya masih sangat rendah dan membuat keseimbangan di pasar minyak akan kembali goyah.
Memang sepenuhnya tidak dapat menyalahkan negara-negara yang tidak patuh dengan komitmen tersebut, karena shale oil AS sendiri juga mengalami peningkatan. Hal ini seperti dilaporkan Baker Hughes di akhir pekan lalu mengenai perkembangan aktivitas dari kilang minyak AS dinyatakan bahwa sebanyak 6 kilang kembali diaktifkan sehingga total menjadi 750 rig dan hal ini membuat batasan kenaikan harga minyak WTI.
Jumlah tambahan kilang minyak yang aktif tersebut mengakhiri 7 pekan kilang yang dinon-aktifkan. Hal ini juga produksi minyak AS meningkat menjadi 9,55 juta barel perhari di September lalu, level tertinggi sejak Juli 2017 lalu dan sedikit dibawah angka produksi 9,61 juta barel perhari yang merupakan level terbesar sejak Juni 2015.
Alhasil munculnya sedikit perlawanan tersebut membuat harga minyak jenis West Texas Intermediate kontrak Oktober di bursa New York Mercantile Exchange divisi Comex untuk sementara melemah $0,31 atau 0,61% di level $50,11 per barel. Sedangkan minyak jenis Brent kontrak November di pasar ICE Futures London sementara sedang melemah $0,47 atau 0,84% di harga $55,53 per barel.
API sendiri tadi pagi menyatakan bahwa persediaan minyak mentah pemerintah AS diperkirakan turun sebesar 4,08 juta barel di pekan lalu. Sedangkan minyak bakar atau gasoline mengalami kenaikan sebesar 4,91 juta barel dan minyak suling atau destillate mengalami penurunan sebesar 584 ribu barel. Suplai ke pusat penyimpanan minyak di Cushing Oklahoma mengalami kenaikan sebesar 2,084 juta barel. Pasar menantikan data EIA nanti malam.
Sumber berita: Reuters, Investing, Bloomberg, MarketWatch
Sumber gambar: CNN Money