Harga Minyak Tertahan Sejenak

0
111

JAVAFX – Harga minyak tertahan sejenak jelang akhir perdagangan pekan ini mengingat investor sangat ingin tahu seberapa besar pengaktifan kembali kilang minyak lepas pantai AS nanti malam.

Semenjak pertengahan tahun lalu, sejumlah 700an kilang minyak lepas pantai atau rig di AS kembali diaktifkan kembali seiring mulai membaiknya harga minyak dunia yang tahun lalu sempat mampir ke level terendahnya di $25an perbarel. Faktor keingintahuan investor menantikan data Baker Hughes tersebut membuat hatga minyak naik turun tidak menentu hingga sore.

Hal ini membuat harga minyak jenis West Texas Intermediate kontrak Agustus di bursa New York Mercantile Exchange divisi Comex untuk sementara bergerak menguat $0,24 atau 0,52% di level $46,32 per barel. Sedangkan minyak jenis Brent kontrak September di pasar ICE Futures London untuk sementara menguat $0,27 atau 0,56% di harga $48,69 per barel.

Sejauh ini harga minyak melanjutkan sisi positif yang biasa-biasa dengan volume tak semenarik sebelumnya setelah permintaan impor minyak China di semester pertama tahun ini menjadi 8,55 juta barel perhari atau naik 13,8% dibandingkan periode yang sama setahun lalu. Dengan begitu China merupakan negara kedua terbesar setelah AS yang mempunyai konsumsi minyak yang tinggi.

Tarik-menarik jual dan beli berlanjut hingga sore ini setelah investor melihat produksi minyak AS akan mengalami penurunan sebesar 1% dari 10,01 juta barel perhari menjadi 9,9 juta barel perhari untuk produksi 2018 nanti, demikian ungkap Energy Information Administration pekan ini.

Namun sejauh ini pembatasan kenaikan lebih lanjut dari harga minyak terjadi setelah OPEC melaporkan kenaikan suplai sebesar 660 ribu barel perhari menjadi rata-rata kenaikan 96,59 juta barel perhari di Juni lalu. OPEC juga melaporkan kenaikan produksi sebesar 393 ribu barel perhari menjadi 32,61 juta barel perhari di Juni lalu.

Kenaikan produksi ini disebabkan oleh meningkatnya produksi minyak anggota OPEC seperti Angola, Libya, Nigeria, Iraq dan Arab Saudi. OPEC juga memprediksi bahwa permintaan minyak global di 2018 nanti kemungkinan besar juga akan tumbuh 1,27 juta barel perhari dengan rata-rata konsumsi sekitar 96,4 juta barel perhari.

Sebetulnya dukungan kenaikan harga minyak juga muncul dari usaha OPEC untuk menginginkan harga minyak berhasil membaik dimana Libya dan Nigeria akan diundang dalam pertemuan di Rusia di 24 Juli ini yang akan membahas mengenai penilaian ulang terhadap pemangkasan produksi minyak 1,8 juta barel perhari. Diharapkan undangan tersebut dapat menghasilkan komitmen baru terhadap pemangkasan produksi minyak sehingga Libya dan Nigeria ikut serta didalamnya.

International Energy Agency juga menyatakan semalam bahwa suplai minyak di OECD sekitar 266 juta barel atau masih diatas rata-rata suplai 5 tahun namun menunjukkan tren yang menurun di Mei lalu.

Sumber berita: Bloomberg, Investing, MarketWatch, Reuters
Sumber gambar: The Telegraph