Harga Minyak Tertahan Pergerakan Positifnya

0
100

JAVAFX – Harga minyak tertahan pergerakan positifnya pada perdagangan minyak siang hari jelang sore ini sebagai bentuk aksi kebingungan yang melanda investor semenjak Presiden Trump menuduh OPEC telah membuat harga minyak dunia terus meninggi.

Presiden Trumo menuduh OPEC telah melakukan pembatasan pasokan minyaknya sehingga harga bensin mengalami kenaikan yang tajam di AS pada pekan lalu. Semenjak tahun lalu, harga bensin di AS sudah naik hampir 20% sehingga menurut Trump situasi seperti ini harusnya OPEC sudah tidak melakukan pembatasan pasokan lagi.

Situasi ini, telah membuat harga minyak jenis West Texas Intermediate kontrak Mei di bursa New York Mercantile Exchange divisi Comex untuk sementara melemah $0,06 atau 0,09% di level $68,34 per barel. Sedangkan minyak Brent kontrak Juni di pasar ICE Futures London untuk sementara menguat $0,01 atau 0,01% di harga $74,07 per barel.

Sekjen OPEC Mohammed Barkindo sendiri berkilah bahwa kenaikan harga minyak disebabkan pasokan yang berkurang besar dari Venezuela, ketegangan geopolitik di Suriah dan Korea Utara serta rencana embargo bagi Iran bila tidak patuh terhadap keinginan AS.

Barkindo menyerang Trump di mana AS sendiri terus menaikkan kapasitas produksinya sejak 2016 lalu sehingga membuat harga minyak dunia terus melemah tajam hingga mencapai harga $25 per barel kala itu. Kondisi produksi minyak AS sudah no 2 di dunia di bawah Rusia, namun beberapa kalangan juga menyatakan bahwa produksi minyak AS di tahun depan bisa jauh di atas angka 11 juta bph atau sudah melebihi produksi minyak Rusia.

Akhir pekan lalu, Baker Hughes juga menyatakan bahwa sebanyak 5 kilang minyak AS diaktifkan kembali sehingga total kilang yang aktif di AS berjumlah 820 buah, tertinggi sejak Maret 2015. Inilah yang membuat harga minyak tertahan kenaikannya.

Penulis: Adhi Gunadhi
Sumber berita: Reuters, Investing, Bloomberg, MarketWatch, CNBC
Sumber gambar: CNBC