Harga Minyak Sepertinya Lanjutkan Penguatannya

0
527

JAVAFX – Berita komoditas di hari Selasa(7/11/2017), harga minyak sepertinya lanjutkan penguatannya pada perdagangan sore hari ini dimana sebuah bentuk kelanjutan perdagangan awal pekan lalu yang mengisyaratkan bahwa kekuatan OPEC dalam membatasi produksi minyaknya tidak akan dapat ditandingi oleh peningkatan produksi minyak AS.

Produksi minyak AS sepertinya juga akan mengecil meskipun disparitas harga kedua jenis minyak masih tambah melebar. Hal ini setelah Baker Hughes pekan lalu mengumumkan bahwa jumlah kilang minyak AS mengalami pengurangan jumlah yang aktif sebanyak 8 buah rig sehingga menjadi 729, jumlah terkecil sejak Mei lalu. Sebagian besar kilang dinon-aktifkan karena masuk dalam masa pemeliharaan ketika masuk musim dingin.

Alhasil membuat harga minyak jenis West Texas Intermediate kontrak November di bursa New York Mercantile Exchange divisi Comex untuk sementara menguat $0,02 atau 0,03% di level $57,37 per barel. Sedangkan minyak jenis Brent kontrak Desember di pasar ICE Futures London sementara sedang menguat $0,11 atau 0,17% di harga $64,38 per barel.

Sedangkan berita mengenai kabinet Arab Saudi yang telah dibersihkan oleh putera mahkota Mohammed bin Salman akhir pekan lalu dan membuat situasi yang bagus bagi minyak sendiri, dimana putera mahkota MBS ini atau sebutan bagi Mohammed bin Salman sangat mendukung upaya OPEC untuk terus mengekang pasokan minyak dunia agar tidak kelebihan permintaan.

Belum lama ini, menteri minyak Arab Saudi Khalid al-Falih juga menyatakan bahwa Arab Saudi ingin memperpanjang waktu tersebut. Sedangkan menteri minyak Irak Jabbar al-Luaibi serta menteri minyak Nigeria juga senada dengan al-Falih bahwa Irak dan Nigeria setuju dengan perpanjangan waktu tersebut. Irak dan Arab Saudi mempunyai produksi setengah dari total anggota OPEC. Sedangkan Menteri minyak Kuwait Issam Almarzoog juga setuju dengan upaya perpanjangan waktu tersebut.

Pekan lalu Sekjen OPEC Mohammad Barkindo menyatakan bahwa agenda di pertemuan evaluasi komitmen pemangkasan produksi minyak 1,8 juta bph di 30 November, dapat dipastikan akan membahas perpanjangan waktu komitmen tersebut hingga akhir 2018.

Pasar sangat optimis bahwa harga minyak akan naik karena masih akan dilanjutkannya pemangkasan produksi minyak tersebut, seiring pula dilaporkan juga bahwa tingkat kepatuhan pemangkasan produksi minyak OPEC dan 11 negara lainnya, meningkat dari 86% menjadi 92%, dan peningkatan kepatuhan ini sedikit banyak dipengaruhi oleh konflik di Kurdi. Produksi OPEC turun 80 ribu bph menjadi 32,78 juta bph sedangkan produksi minyak Rusia masih 300 ribu bph dibawah target semestinya 11,247 juta bph.

Sumber berita: Reuters, Investing, Bloomberg, MarketWatch, CNBC
Sumber gambar: CNN Money