JAVAFX – Harga minyak positif sejenak setelah di 4 hari perdagangannya sebelumnya mengalami penurunan yang cukup tajam akibat dari berlimpahnya pasokan minyak dunia.
Ancaman badai Cindy di wilayah Texas dan Louisiana AS, diperkirakan telah menutup ratusan kilang minyaknya sehingga AS akan kehilangan 17% produksi dari 9,35 juta barel perhari, sehingga kemarin berhasil memberikan dukungan bagi kenaikan minyak karena investor khawatir mengenai pasokan minyak ke AS yang dapat makin menurun lebih jauh. Dan diperkirakan bahwa stok minyak AS terus turun kembali dengan perkiraan mencapai 4,5 juta barel dan 1 juta barel di kilang minyak Chusing Oklahoma.
Sepertinya kekhawatiran pasokan minyak yang dapat terganggu membuat harga minyak jenis West Texas Intermediate kontrak Juli di bursa New York Mercantile Exchange divisi Comex untuk perdagangan kemarin ditutup menguat $0,45 atau 1,05% di level $43,46 per barel. Sedangkan minyak jenis Brent kontrak Agustus di pasar ICE Futures London ditutup menguat $0,40 atau 0,88% di harga $45,94 per barel.
Sepanjang perdagangan tahun ini, harga minyak dunia sudah mengalami penurunan lebih dari 20% dan terus mendekati level 10 bulan terendahnya. Hal ini disebabkan masih adanya perseteruan abadi diantara produksi minyak AS dengan pemangkasan produksi minyak OPEC, yang menurut kami kondisi ini bisa berlanjut hingga OPEC dan 10 negara produsen minyak non-OPEC untuk mengevaluasi kembali komitmen pemangkasan produksi minyak pada pertemuan di 30 November 2017.
Minggu lalu Energy Information Administration menyatakan bahwa stok minyak pemerintah AS turun 2,45 juta barel, dibawah perkiraan pasar 2,1 juta barel, namun waktu itu harga minyak masih terkena imbas aksi jual lanjut. Ini disebabkan produksi minyak AS menurut EIA di bulan lalu mengalami kenaikan 20 ribu barel menjadi 9,35 juta barel perhari.
Sebelumnya American Petroleum Institute juga melaporkan bahwa persediaan minyak AS turun sebesar 2,720 juta barel di minggu lalu.
Selain itu kita ketahui bahwa pasar Asia adalah pasar minyak terbesar bagi produsen minyak dunia. Jepang sejauh ini telah menyatakan bahwa sejak awal tahun ini Jepang sudah mengurangi impor minyaknya hingga 13,5%, demikian juga dengan India yang telah mengurangi impor minyaknya di tahun ini sebesar 4,2%.
Namun kenaikan harga minyak ini masih banyak diragukan hampir semua pihak karena Baker Hughes minggu lalu menyatakan telah menambah 11 rig yang aktif dan merupakan minggu ke 33. Selain itu kontrak penjualan minyak WTI sebanyak 70 ribu kontrak terlapor sedang menunggu untuk mendapatkan giliran dijual oleh investor minyak, dan ini merupakan pertanda bahwa pasar global sedang kelebihan stok sehingga dalam 2 hari ini harga minyak tampaknya akan diobral.
Produksi minyak WTI juga sudah mulai ditampung oleh beberapa ratus super tanker sebagai tempat penyimpanan sementara sehingga ini pertanda bahwa sudah tidak ada tempat di darat sebagai tempat penyimpanan minyak, artinya pula permintaan minyak Asia juga mengalami saat-saat yang mengecewakan bagi produsen minyak.
Sumber berita: Bloomberg, Investing, MarketWatch, Reuters
Sumber gambar: Russia Insider