Harga Minyak Positif Ditopang Turunnya Produksi Minyak AS

0
141

JAVAFX – Harga minyak positif ditopang turunnya produksi minyak AS untuk tahun 2018 setelah melihat kondisi harga minyak yang cukup sulit membaik.

Episode negatif harga minyak sudah berakhir semalam, meski ketidakseimbangan antara pasokan dan permintaan minyak dunia makin semakin membesar akhir-akhir ini, sehingga membuat Energy Information Administration dalam laporan produksi mingguannya menyatakan bahwa produksi minyak AS diproyeksikan akan mengalami penurunan di tahun depan.

Minggu lalu EIA melaporkan bahwa produksi minyak AS mengalami kenaikan 88 ribu barel perhari menjadi total 9,338 juta barel perhari. Semalam EIA memperkirakan bahwa produksi minyak AS di 2018 akan mencapai 9,9 juta barel perhari, turun 1% dari prediksi pekan lalu sebesar 10,01 juta barel perhari.

Proyeksi EIA ini berdasarkan ketakutan produksi minyak dunia terhadap sulitnya harga minyak kembali diatas $50 perbarel meski OPEC dan 11 negara non-OPEC lainnya sepakat bahwa produksi minyak mereka dipangkas 1,8 juta barel perhari hingga triwulan pertama 2018.

Keresahan inilah yang membuat EIA berpikiran bahwa produksi minyak AS juga akan mengalami penurunan produksi demi memperbaiki harga. Namun EIA sendiri memprediksi harga minyak dunia mengalami penurunan, seperti minyak WTI diprediksi akan turun di tahun ini ke level $48,95 perbarel, atau turun 3,6% dari forecast Juni lalu. Sedangkan 2018 diperkirakan menjadi $49,58, atau turun 7,5% dari forecast sebelumnya.

Sedangkan minyak Brent diprediksi akan menjadi $50,79 perbarel di tahun ini atau turun 3,6% dari forecast sebelumnya, dan perkiraan tahun depan minyak Brent akan berkisar $51,58 perbarel atau turun 7,2% dari forecast sebelumnya.

Euroilstocks semalam melaporkan bahwa persediaan monyak Eropa khususnya bahan bakar diesel mengalami penurunan di bulan lalu, meski produksi kilang minyak Eropa mengalami kenaikan. Rilisnya data stok minyak Eropa ini muncul sesaat sebelum stok minyak AS akan dirilis hari ini. Menurut Thomson Reuters bahwa persediaan minyak pemerintah AS akan mengalami penurunan stok sebesar 3,2 juta barel dan bahan bakar minyak akan turun sekitar 1,5 juta barel di minggu lalu.

Selain itu, dukungan perbaikan harga minyak disebabkan usaha OPEC untuk mengundang Libya dan Nigeria dalam pertemuan di Rusia di 24 Juli ini yang akan membahas mengenai penilaian ulang terhadap pemangkasan produksi minyak 1,8 juta barel perhari.

Turunnya stok minyak di Eropa dan produksi minyak AS di tahun depan, membuat harga minyak jenis West Texas Intermediate kontrak Agustus di bursa New York Mercantile Exchange divisi Comex untuk perdagangan kemarin ditutup menguat $1,36 atau 3,06% di level $45,75 per barel. Sedangkan minyak jenis Brent kontrak September di pasar ICE Futures London ditutup menguat $1,29 atau 2,75% di harga $48,17 per barel.

Seperti kita ketahui bahwa produksi minyak Nigeria hingga sekarang mencapai 1,6 juta barel perhari, atau naik 200 ribu barel perhari sejak Oktober tahun lalu. Libya juga akan diikutsertakan dalam pemangkasan produksi minyak OPEC demi perbaikan harga minyak dunia. Libya sendiri mempunyai besaran produksi sebesar 1 juta barel perhari atau sudah naik 400 ribu barel perhari sejak perhitungan dari Oktober tahun lalu.

Sumber berita: Bloomberg, Investing, MarketWatch, Reuters
Sumber gambar: business insider