Harga Minyak Pertahankan Area Positifnya

0
106

JAVAFX – Berita komoditas di hari Senin(18/9/2017), harga minyak pertahankan area positifnya di perdagangan sore awal pekan ini sebagai pertanda bahwa harga minyak dunia memang harus terus dibeli karena subyek permintaan dunia sedang naik dan mengimbangi produksi dunia yang menurun.

Pekan lalu International Energy Agency atau IEA melaporkan bahwa suplai bulanan bagi minyak dunia mengalami penurunan sebesar 720 ribu barel perhari menjadi 97,7 juta barel perhari. Sedangkan permintaan minyak dunia mengalami kenaikan 100 ribu barel perhari dari 1,6 juta barel perhari menjadi 1,7 juta barel perhari, dimana kenaikan permintaan tersebut berasal permintaan dari Eropa dan AS.

Sepanjang tahun ini, harga minyak telah turun sekitar 2% dan ini juga dapat diartikan bahwa harga minyak akan berkisar antara $45 hingga $52 per barel, karena nampaknya pula bahwa minyak WTI punya sisi resistansi yang kuat di level $50 perbarel dan support beli di level $46 perbarel. Diperkirakan akhir tahun ini minyak WTI akan berkisar di $49 perbarel dan minyak Brent di $53 perbarel. Tahun depan minyak WTI bisa berada di kisaran $53 perbarel dan minyak Brent di $56 perbarel.

Ancaman Korea Utara sudah mereda, sehingga 2/3 jalur distribusi minyak mentah di Asia dan 1/3 pengolahan minyak atau refinari minyak Asia tidak terganggu sehingga harga minyak nyaman untuk menguat sejak akhir pekan hingga sore ini.

Faktor geopolitik Korea dan laporan bulanan IEA tersebut membuat harga minyak jenis West Texas Intermediate kontrak Oktober di bursa New York Mercantile Exchange divisi Comex untuk sementara menguat $0,30 atau 0,60% di level $50,19 per barel. Sedangkan minyak jenis Brent kontrak November di pasar ICE Futures London sementara sedang menguat $0,22 atau 0,40% di harga $55,84 per barel.

Pasar juga melihat bahwa faktor penon-aktifan rig minyak AS oleh Baker Hughes sebanyak 7 rig menjadi 749 rig, membuat kepastian bahwa produksi minyak AS belum pulih sepenuhnya. 13 dari 20 kilang pengolahan minyak AS yang baru aktif setelah badai tersebut.

Kilang pengolahan minyak milik Royal Dutch Shell di Deer Park Texas, baru dioperasikan kembali dengan kapasitas produksi 325.700 barel perhari atau setengah dari kapasitas normal kilang pengolahan minyak Motiva Enterprises. Kilang ini sebelumnya ditutup operasinya akibat banjir diterjang badai Harvey.

Penguatan harga minyak sendiri juga didukung oleh mulai menurunnya produksi minyak OPEC, dan kemungkinan juga didukung oleh rencana perpanjangan waktu pemangkasan produksi minyak OPEC dan non-OPEC sebesar 1,8 juta barel perhari setelah Maret 2018 nanti.

Sumber berita: Reuters, Investing, Bloomberg, MarketWatch
Sumber gambar: Financial Tribune