JAVAFX – Harga minyak berakhir sedikit lebih tinggi pada perdagangan di hari Kamis (27/06/2019) untuk mencatat harga ke posisi tertinggi baru dalam beberapa minggu terakhir. Dorongan kenaikan tipis didapatkan saat pelaku pasar menunggu perundingan perdagangan yang penting dari ajang KTT para pemimpin Kelompok 20. Disisi lain, ketegangan di Timur Tengah, antara AS dan Iran semakin memperkuat sentiment positif harga emas.
Naiknya harga saat ini melanjutkan lonjakan harga sebelumnya sekitar 3% pada perdagangan di hari Rabu (26/06/2019) bagi minyak mentah AS. Setelah terjadi penurunan pasokan minyak mentah AS, sebagaimana dilaporkan dalam data yang menunjukkan terjadinya penurunan mingguan hampir 13 juta barel.
Pada hari Kamis, harga minyak mentah West Intermediate Texas (WTI) naik 5 sen, atau hampir 0,1%, menetap di $ 59,43 per barel. Harga di New York Mercantile Exchange (NYMEX) mencatatkan penyelesaian lain pada level tertinggi untuk kontrak bulan depan sejak 22 Mei. Kinerja bulan ini, harga diperdagangkan sekitar 11% lebih tinggi.
Pasar meyakini bahwa dorongan bullish bagi harga minyak pada bulan ini masih akan kuat. Pasalnya setiap kemunduran dalam upaya resolusi krisis di Timur Tengah, khususnya gangguan keamanan di Selat Hormuz, akan berakibat nyata dalam pasokan minyak. Dimana ketegangan antara AS dan Iran telah meningkat setelah Iran menembak jatuh pesawat pengintai AS di Selat Hormuz awal bulan ini.
Disisi lain, permintaan minyak oleh China jelas meningkat, sebagaimana dikonfirmasi oleh penurunan stok dan peningkatan konsumsi. Dengan potensi terjadinya kesepakatan perdagangan antara AS – China pada pertemuan G-20 nanti, akan menjadi mendukung harga minyak kembali.
Harga minyak mentah Brent naik 06% sebesar 6 sen, menetap di $ 66,55 per barel, menjelang berakhirnya kontrak pada akhir sesi Jumat. Sejauh ini, harga mengalami kenaikan lebih dari 3% untuk bulan ini. (WK)