Harga minyak mentah West Texas Intermediate ditutup tertinggi dua bulan pada perdagangan di hari Jumat (20/01/2023) karena para pedagang terus fokus pada ekspektasi kenaikan permintaan dari China. WTI untuk pengiriman Februari ditutup naik $0,09 menjadi $81,31 per barel, tertinggi sejak 17 November. Brent Maret, patokan global, terakhir terlihat naik $1,39 menjadi $87,55.
Kenaikan terjadi karena pasar mengantisipasi meningkatnya permintaan dari China, importir No.1 dunia, karena ekonomi negara tersebut pulih dari kebijakan nol-Covid dan mengambil langkah-langkah untuk merangsang pertumbuhan. Meningkatnya transit perkotaan dan kemacetan mendukung harapan akan meningkatnya penggunaan minyak di negara tersebut.
Konsensus pasar mengharapkan berbagai penyesuaian dan permulaan untuk pembukaan kembali China selama beberapa bulan mendatang. Ada sentimen yang sama, tetapi sejak pembukaan kembali, tingkat penumpang metro harian telah pulih, hampir secara linier di 10 kota besar China .
Kenaikan harga minyak juga terjadi meskipun persediaan AS meningkat tak terduga setelah Lembaga Informasi Energi pada hari Kamis melaporkan stok AS naik 8,4 juta barel pekan lalu, sementara sebagian besar analis memperkirakan badan tersebut melaporkan penurunan.
Ekspor minyak mentah AS melonjak 81% dan minggu pertama tanpa suntikan dari SPR namun persediaan melonjak 8,4 juta barel karena permintaan kilang berjuang untuk pulih setelah ledakan dingin dan pemadaman akhir Desember, menurut Saxo Bank.
