Harga Minyak Tutup Perdagangan Sepekan Naik 9%

0
103
Taken with sony a7 II

JAVAFX – Harga minyak dalam perdagangan di bursa berjangka berakhir naik pada hari Jumat (21/06/2019), dimana harga minyak mentah AS naik hampir 9% untuk minggu ini dan sekaligus mencatat penyelesaian tertinggi bulan ini. Dorongan kenaikan terangkat oleh ekspektasi sejumlah kebijakan bank sentral dalam meningkatkan ekonomi dan ketegangan di Timur Tengah yang berlangsung sehingga menimbulkan kekhawatiran akan datangnya gangguan pada pasar minyak.

Secara domestik AS, ada kenaikan dalam harga bensin sebesar hampir 4%, di tengah laporan bahwa kebakaran disertai ledakan di kompleks kilang yang telah berusian 150 tahun di Philadelphia telah mengejutkan penduduk setempat. Belum jelas sejauh ini bagaimana kerusakan pada fasilitas terbesar di pesisir Timur AS.

Pada hari Jumat, kontrak bulan depan yang baru akan mulai diperdagangkan, harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) untuk kontrak pengiriman bulan Agustus naik 36 sen, atau 0,6%, berakhir di $ 57,43 per barel di New York Mercantile Exchange (NYMEX). Berdasarkan harga bulan depan, WTI berakhri pada level tertinggi sejak 29 Mei. Sementara dalam kinerja mingguan, harga minyak mentah WTI naik 8,8%, ini merupakan persentase kenaikan terbesar sejak pekan yang berakhir 2 Desember 2016.

Kebakaran terjadi di Kompleks Penyulingan Philadelphia sekitar pukul 4 pagi, demikian keterangan dari juru bicara Cherice Corley, sebagaimana dikutip oleh Associated Press. Philadelphia Energy Solutions merupakan kompleks penyulingan minyak terbesar di wilayah Pantai Timur A.S., yang memproses 335.000 barel minyak mentah setiap hari.

Menurut Patrick DeHaan, analisis perminyakan dari GasBuddy, mengatakan bahwa gangguan ini berpotensi besar terhadap kenaikan harga bensin, dimana kilang minyak ini menyumbang 27% dari kapasitas penyulingan di kawasan itu. Tentu saja ini akan  menjadi perhatian besar ketika gangguan ini terjadi disaat musim panas tengah berlangsung dan konsumsi bahan bakar sedang dalam puncaknya.

Sementara itu, harga minyak mentah internasional, Brent untuk kontrak pengiriman bulan Agustus naik 75 sen, atau 1,2%, ke $ 65,20 per barel di ICE Futures Europe, London. Ini merupakan harga tertinggi sejak 30 Mei. Untuk kontrak bulan depannya, harga minyak mentah Brent mengalami kenaikan 5,1% dalam sepekan ini.

Dalam perdagangan sepekan, harga minyak mentah mengalami kenaikan signifikan pada perdagangan di hari Kamis (20/06/2019) setelah Iran menembakkan drone militer A.S., Insiden ini semakin menambah kekhawatiran akan konflik Iran – AS dan berpotensi menjadi sumber gangguan pada pasokan minyak.

Berita tersebut memicu harga minyak mentah yang sebelumnya sudah bullish oleh ekspektasi kepada Federal Reserve dan bank sentral lainnya akan memangkas suku bunga dalam beberapa bulan mendatang untuk mempertahankan pertumbuhan ekonomi AS.

Insiden penembakan Drone tersebut sempat memicu kekhawatiran serangan balasan AS. Secara mengejutkan, rencana serangan udara A.S. terhadap Iran akhirnya dibatalkan pada menit-menit  terakhir pada hari Kamis malam, menurut New York Times. Times melaporkan Presiden Donald Trump akhirnya menyetujui serangan terhadap sasaran terbatas Iran dan pesawat terbang di udara sebelum mereka diperintahkan untuk mundur. ABC News mengonfirmasi Trump membatalkan serangan itu tiba-tiba. AS sendiri memang telah menyalahkan Iran atas serangan terhadap kapal-kapal di dekat Teluk Oman baru-baru ini, tuduhan yang dibantah negara itu.

Serangan datang dengan latar belakang ketegangan yang meningkat antara AS dan Iran menyusul keputusan Trump untuk menarik diri dari kesepakatan nuklir Teheran dengan kekuatan dunia setahun yang lalu. Gedung Putih secara terpisah mengatakan pihaknya mengetahui laporan tentang serangan rudal terhadap Arab Saudi di tengah kampanye yang menargetkan kerajaan oleh pemberontak Houthi sekutu Iran-Iran.

Donald Trump nampaknya memilih untuk lebih rileks agar tidak menambah ketegangan geopolitik yang dapat mengirim minyak naik sekitar 5% -6% dalam hari seperti ini. Dengan tawaran pemilihannya kembali, harga minyak dan gas yang rendah di pompa, tampaknya menjadi perhatian utama Trump. Itu sebabnya dia bahkan menyarankan agar terbuka untuk berdamai dengan Teheran, meskipun ada suara-suara terus-menerus untuk menekan Iran oleh beberapa orang di pemerintahannya.

Harga minyak mengalami reaksi setelah pihak Baker Hughes BHGE, menyampaikan data pada hari Jumat, yang mengungkapkan bahwa rig pengeboran AS naik 1 hingga 789, setelah dua minggu berturut-turut mengalami penurunan.

Sementara itu, Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan sekutunya akan mengadakan pertemuan pada 1-2 Juli, mundur dari rencana semula pada 25-26 Juni. (WK)