Harga Minyak Naik, Pasokan Minyak Naik Lebih Rendah Dari Ekspektasi

0
80
"Silhouette of an oil rig photographed at sunset, late afternoon. Tanker in the background. Cross processed slightly. Photographed against the sun."

JAVAFX – Harga minyak berjangka berakhir lebih tinggi pada hari Kamis, didukung oleh kenaikan mingguan yang lebih kecil dari perkiraan dalam pasokan minyak mentah AS. Harga sudah bergerak menjelang data pasokan diumumkan.

Dorongan kenaikan ini sebagian disokong harapan bahwa upaya China untuk merangsang ekonomi akan menumpulkan hit untuk permintaan minyak mentah dari wabah COVID-19 di negara itu. Prospek pemerasan lebih lanjut pada ekspor minyak Venezuela juga telah mendukung harga.

Harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS untuk pengiriman Maret di New York Mercantile Exchange naik 49 sen, atau 0,9%, berakhir pada $ 53,78 per barel di New York Mercantile Exchange, dengan kontrak berakhir pada penyelesaian. Ini menandai penyelesaian tertinggi sejak 24 Januari, menurut Dow Jones Market Data. Minyak mentah WTI untuk bulan April , yang sekarang menjadi kontrak bulan depan, ditutup pada $ 53,88, naik 39 sen, atau 0,7%.

Di ICE Futures Europe, minyak mentah Brent untuk kontrak bulan April, naik 19 sen, atau 0,3%, menjadi $ 59,31 per barel, untuk penyelesaian kontrak bulan depan tertinggi sejak 29 Januari.

Lembaga Informasi Energi AS melaporkan Kamis bahwa pasokan minyak mentah AS naik 400.000 barel untuk pekan yang berakhir 14 Februari. Data pasokan tertunda sehari dalam seminggu ini karena liburan Hari Presiden pada Senin kemarin.

Analis yang disurvei oleh S&P Global Platts memperkirakan data tersebut, menunjukkan kenaikan 3,3 juta barel. American Petroleum Institute pada hari Rabu melaporkan kenaikan 4,2 juta barel, menurut sumber.

Sementara itu, pasar juga menemukan dukungan “dalam optimisme yang masih tumbuh atas peningkatan yang segera dirasakan pada kegiatan ekonomi China dan prospek kendala ekspor Venezuela meningkat setelah kelompok perdagangan Rosneft melihat sanksi tambahan yang dikenakan oleh pemerintah AS,” tulis para analis di JBC Energy, sebuah perusahaan konsultan yang berbasis di Wina, dalam sebuah catatan.

Dalam sebuah langkah untuk meningkatkan ekonomi China, bank sentral pada hari Rabu memangkas suku bunga pinjaman. Pada hari Selasa, pemerintahan Trump mengumumkan sanksi pada Rosneft Trading S.A., sebuah unit dari Rosneft Oil Co. atas operasinya di Venezuela.