Minyak mentah berjangka WTI naik menuju $76 per barel pada hari Selasa, memperpanjang kenaikan dari sesi sebelumnya, karena optimisme permintaan yang berasal dari pembukaan kembali ekonomi importir minyak mentah China melebihi kekhawatiran atas perkiraan perlambatan ekonomi global tahun depan.
Meskipun kasus Covid melonjak, China tampaknya berniat mengakhiri kebijakan nol-Covid yang ketat dan memberikan lebih banyak langkah pro-pertumbuhan yang berpusat pada menghidupkan kembali konsumsi.
Batas harga yang diberlakukan oleh Kelompok Tujuh (G7) dan Uni Eropa pada minyak Rusia sejauh ini juga gagal mengganggu aliran, dengan Rusia mempertimbangkan langkah-langkah tambahan sebagai tanggapan atas batas atas. Sementara itu, investor tetap berhati-hati tentang meningkatnya risiko resesi global tahun depan, karena bank sentral utama mengisyaratkan prospek kebijakan yang lebih hawkish daripada yang diantisipasi pasar di tengah komitmen mereka untuk menurunkan inflasi.
USDOIL pada Selasa sempat berada di level $76,45 dan diprediksi akan menanjak naik menguji level tertinggi minggu lalu di $77,71.
