Harga Minyak Naik Di Tengah Penantian Data Persediaan Minyak AS

0
117
Harga minyak mentah berdetak naik di sesi Rabu, setelah selama dua sesi berturut-turut minyak mencatat penurunan. Kenaikan di saat pasar menantikan data persediaan AS yang akan dirilis hari ini sebagai petunjuk ke arah mana harga selanjutnya.

Minyak mentah Brent kontrak berjangka Mei naik 15 sen, atau 0,2% menjadi $67,67 per barel. Sementara minyak mentah West Texas Intermediate AS kontrak berjangka April di $ 64,24 per barel, naik 23 sen, atau 0,4%.

Minyak mentah mendapat dukungan minggu lalu dari keputusan OPEC+ yang sebagian besar mempertahankan pengurangan produksi pada bulan April. Minyak sempat melonjak Senin, dengan Brent naik di atas $70 per barel, setelah serangan Houthi Yaman di jantung minyak Saudi.

Pasar meyakini, penurunan harga minyak dalam dua hari terakhir ini disebabkan oleh kenaikan tersebut. Sementara sentimen pasar masih sedikit bearish di tengah ekspektasi bahwa persediaan minyak mentah AS dapat naik untuk minggu ketiga berturut-turut.

Persediaan minyak mentah naik 12,8 juta barel dalam pekan hingga 5 Maret, menurut data dari kelompok industri American Petroleum Institute. Analis, dalam jajak pendapat Reuters, memperkirakan adanya peningkatan sekitar 800.000 barel. Data resmi persediaan minyak AS dari Administrasi Informasi Energi (EIA) akan dirilis hari ini pukul 10:30 waktu setempat.

Kenaikan harga ini diperkirakan akan menghasilkan lebih banyak pasokan minyak mentah AS yang kembali diproduksi.

Produksi minyak mentah AS masih diperkirakan masih turun 160.000 barel per hari (bph) pada 2021 menjadi 11,15 juta bpd, kata EIA pada Selasa, tetapi itu penurunan yang lebih kecil dari perkiraan bulanan sebelumnya untuk penurunan 290.000 bpd.

Kelompok OPEC+,  Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan produsen sekutu, dapat menjadi korban dari kesuksesannya sendiri, kata analis di bank EFG, karena harga yang lebih tinggi akibat pembatasan pasokan dapat mendorong produksi minyak AS.