Harga Minyak Mulai Tunjukkan Sisi Beli Kembali

0
118

JAVAFX – Berita komoditas di hari Kamis(26/10/2017), harga minyak mulai tunjukkan sisi beli kembali pada perdagangan sore hari ini dimana potensi pernyataan Arab Saudi serta meningkatnya persediaan minyak pemerintah AS membatasi pergerakan minyak untuk lebih menguat lagi di hari ini.

Sebelumnya minyak Brent masih bertahan untuk tidak mengalami tekanan harga setelah Menteri Energi Arab Saudi, Khalid al-Falih menyatakan bahwa Arab Saudi tetap akan menjaga suplai atau pasokan harga minyak dunia agar harga minyak tidak mengalami penurunan kembali. Al-Falih juga berucap bahwa bila komitmen pemangkasan produksi minyak 1,8 juta bph bersama dengan OPEC dan dengan 11 negara produsen minyak non-OPEC berakhir, maka Arab Saudi masih bersedia mengendalikan ekspor dan produksi minyaknya.

Seperti kita ketahui bahwa Arab Saudi adalah produsen minyak terbesar di dunia, dan mempunyai komitmen pemangkasan produksi 1,8 juta bph hingga akhir Maret tahun depan. Sejauh ini, Arab Saudi bersama Rusia sangat setuju bahwa akan ada perpanjangan waktu tentang komitmen pemangkasan minyak tersebut hingga akhir tahun depan.

Selain itu, sisi negatif yang tak dalam juga didukung oleh situasi terakhir dari pelabuhan minyak Turki di Ceyhan, bahwa pengiriman minyak dari Kurdi kemarin hanya 300 ribu bph dari normalnya 600 ribu bph di hari ketika belum ada konflik di daerah Kurdi tersebut.

Alhasil membuat harga minyak jenis West Texas Intermediate kontrak November di bursa New York Mercantile Exchange divisi Comex untuk sementara menguat $0,05 atau 0,10% di level $52,23 per barel. Sedangkan minyak jenis Brent kontrak Desember di pasar ICE Futures London sementara sedang melemah $0,03 atau 0,09% di harga $58,41 per barel.

Laporan dari Energy Information Administration atau EIA menyebut bahwa persediaan minyak mentah pemerintah mengalami kenaikan sebesar 856 ribu barel di pekan lalu. Sedangkan minyak bensin mengalami penurunan persediaan sebesar 5,5 juta barel, sama dengan minyak solar dan pemanas juga turun sebesar 5,3 juta barel.

EIA juga menyatakan bahwa eksplorasi produksi minyak mentah AS juga kembali meningkat menjadi 9,5 juta bph dan ekspor juga berada rata-rata dalam 4 minggu terakhir sekitar 1,7 juta bph serta kapasitas terpasang produksi pengolahan minyak mentah atau refinary AS naik 4,3% dibanding bulan sebelumnya. Inilah yang menyebabkan minyak WTI lesu dari semalam.

Sumber berita: Reuters, Investing, Bloomberg, MarketWatch, CNBC
Sumber gambar: Mining (.com)