JAVAFX – Harga minyak naik lebih dari 1% pada perdagangan hari Selasa (11/2) ditengah kekhawatiran para pelaku pasar tentang meningkatnya korban dari penyebaran wabah virus corona yang melonjak lebih dari 1.000 orang di China
Minyak mentah Brent (LCOc1) naik 79 sen atau hampir 1,5% menjadi $54,06 per barel, sementara minyak mentah West Texas Intermediate (CLc1) AS naik 63 sen atau sekitar 1,3% di level $50,20.
Secara tak terduga korban dari virus corona terus meningkat dan hingga saat ini masih belum ditemukan obat penawar yang bisa menghambat penyebaran dan menyembuhkan korban yang terinfeksi.
Jumlah korban yang meninggal dunia karena akibat terjangkit virus corona hingga berita ini dirilis pada hari Selasa (11/2) kini bertambah 108 jiwa naik dari 97 pada hari sebelumnya. Dikutip dari AFP, kasus kematian terbanyak pada 24 jam terakhir terjadi di Provinsi Hubei, China.
Kementerian Kesehatan China seperti dilansir AFP mencatat ditemukan ada 2.478 kasus baru yang dikonfirmasi terakhir pada 10 Februari waktu setempat, turun dari 3.062 pada hari sebelumnya dan dengan total jumlah kematian di daratan sekarang telah mencapai 1.016 jiwa.
Namun jumlah penderita melonjak menjadi 42.638 di seluruh dunia, dari semula 40.171 kasus pada Senin kemarin. Sebagian besar dari korban tewas baru itu terjadi di Ibu Kota Hubei di Wuhan, tempat virus itu diyakini bermula.
Sementara dampak dari wabah virus itu merusak ekonomi China dan yang lainnya yang terkena dampak seperti Jepang dan Singapura. Presiden Bank Sentral Federal Reserve San Francisco Mary Daly, ekonomi AS juga mengalami dampak yang sama dari penyebaran virus Wuhan.
Kekhawatiran tentang dampak virus pada permintaan minyak, bagaimanapun, dan meningkatnya pasokan minyak AS kemungkinan akan membatasi kenaikan harga. Persediaan minyak mentah AS diperkirakan telah naik 2,9 juta barel dalam minggu hingga 7 Februari, sebuah jajak pendapat pendahuluan Reuters menunjukkan pada hari Senin, yang akan menjadikannya minggu ketiga berturut-turut di mana tingkat stok meningkat.
Pasokan minyak dari Brasil juga telah tumbuh, dengan Petrobras (SA: PETR4) telah mencapai rekor produksi baru pada kuartal terakhir 2019 di lebih dari 3 juta barel per hari.