Harga Minyak Menguat Terbatas

0
120

JAVAFX – Harga minyak menguat terbatas setelah mengalami penguatan selama 7 hari perdagangan sebelumnya setelah melihat produksi minyak OPEC yang terus menunjukkan peningkatannya tadi pagi.

Sebelumnya harga minyak mengalami kenaikan terus-menerus pasca turunnya produksi minyak AS akibat penutupan beberapa ratus kilang minyaknya akibat gangguan cuaca. Bahkan akhir pekan lalu, Baker Hughes melaporkan bahwa kilang minyak lepas pantai AS atau rig terdapat 2 lokasi yang ditutup, mengakhiri minggu ke 23 aktifnya rig AS sejak tahun lalu.

Sejauh ini jumlah rig yang aktif hingga sekarang lebih besar 430an buah dibanding tahun lalu sehingga memang kondisi produksi minyak di AS lambat laun mengalami kenaikan dan diperkirakan akhir tahun mencapai 10 juta barel perhari.

Selain itu kondisi penguatan greenback turut membantu pelemahan harga minyak kali ini. Sampai berita ini ditulis, harga minyak jenis West Texas Intermediate kontrak Juli di bursa New York Mercantile Exchange divisi Comex untuk sementara bergerak menguat tipis $0,04 atau 0,07% di level $46,07 per barel. Sedangkan minyak jenis Brent kontrak Agustus di pasar ICE Futures London untuk sementara melemah tipis $0,01 atau 0,03% di harga $48,76 per barel.

Pada perdagangan sehari sebelumnya harga minyak mengalami penguatannya sebagai bentuk kekhawatiran pasokan minyak global yang sudah mulai mengikis. Rabu malam minggu lalu, dinyatakan dalam laporan mingguannya, Energy Information Administration memaparkan data bahwa stok minyak pemerintah AS naik 118 ribu barel, diatas perkiraan pasar yang minus 2,1 juta barel, serta menyatakan bahwa produksi minyak AS mengalami penurunan sebesar 100 ribu barel perhari menjadi 9,25 juta barel perhari.

EIA juga menyatakan bahwa persediaan bahan bakar minyak atau bensin mengalami penurunan sebesar 894 ribu barel, diatas perkiraan pasar yang turun 583 ribu barel. Sedangkan minyak suling atau minyak distilasi mengalami penurunan juga menjadi 223 ribu barel, jauh dibawah perkiraan pasar yang naik 453 ribu barel.

Kamis lalu Societe Generale telah menurunkan target harga kuartal ketiga dari minyak dunia menjadi $47,5 perbarel dari sebelumnya $55 perbarel, dan akhir pekan lalu Bank of America Merrill Lynch juga menurunkan target harga minyak, untuk Brent dari $54 perbarel menjadi $50 perbarel, sedangkan minyak WTI turun dari $52 perbarel menjadi $47 perbarel. Dengan begitu maka investor harus hati-hati dengan harga minyak dikemudian hari yang kemungkinan besar dalam tren menurunnya.

Dilaporkan juga bahwa kondisi minyak sedang oversupply setelah OPEC di Juni kemarin menyatakan bahwa produksinya mengalami peningkatan sebesar 280 ribu barel perhari menjadi 32,72 juta barel perhari, sebuah angka produksi minyak tertinggi di tahun ini, demikian ungkap survei dari Reuters.

Sumber berita: Bloomberg, Investing, MarketWatch, Reuters
Sumber gambar: softpedia