JAVAFX – Harga minyak menguat sejenak, nantikan data EIA pada perdagangan minyak siang hari jelang sore ini sehingga membuat investor melakukan belinya juga tidak dalam kondisi volume yang tidak besar juga.
Harga minyak di perdagangan semalam mengalami tekanan yang cukup besar dan masih cenderung di area short-selling kembali sebagai bentuk aksi ambil untung setelah dalam beberapa pekan perdagangan sebelumnya mengalami kenaikan harga yang cukup signifikan pasca OPEC dan Rusia membatasi pasokan produksi minyaknya serta turunnya produksi minyak dari Venezuela serta peningkatan impor minyak dari China yang cukup besar sejak akhir tahun lalu.
Selain itu, dalam kunjungannya ke AS pada pekan lalu, Presiden Perancis Emmanuel Macron berharap kepada Presiden Trump untuk menarik diri dari perjanjian nuklirnya dengan Iran dan segera menjatuhkan sanksi baru ke Iran. Memang batas waktu jadi tidaknya sanksi tersebut di 12 Mei nanti, namun pasar tetap bereaksi positif sejenak di mana ada kekhawatiran pasokan minyak dunia akan menurun.
Seperti kita ketahui jika Iran dikenakan sanksi, maka mereka tidak akan melakukan ekspor minyaknya, padahal Iran merupakan produsen ketiga terbesar di OPEC, sehingga dapat dipastikan ketegangan di Timur Tengah akan memuncak lagi.
Situasi ini, telah membuat harga minyak jenis West Texas Intermediate kontrak Juni di bursa New York Mercantile Exchange divisi Comex untuk sementara menguat $0,29 atau 0,43% di level $67,54 per barel. Sedangkan minyak Brent kontrak Juni di pasar ICE Futures London untuk sementara menguat $0,07 atau 0,10% di harga $73,20 per barel.
Harga minyak masih cenderung negatif setelah pekan lalu, Energy Information Administration menyatakan bahwa persediaan minyak mentah AS mengalami kenaikan sebesar 2,2 juta barel sehingga persediaan rata-rata minyak pemerintah AS sudah diatas angka persediaan 10 tahunnya. EIA juga menyatakan bahwa produksi harian AS mengalami kenaikan 46 ribu bph menjadi 10,59 juta bph, dan segera mengejar produksi minyak Rusia yang sekitar 10,98 juta bph. Sejauh ini, produksi minyak AS sejak pertengahan 2016 telah meningkat 25%.
Padahal tadi pagi American Petroleum Institute memperkirakan bahwa persediaan minyak mentah AS naik 3,4 juta barel di pekan lalu, dan bila nanti malam EIA melaporkan dalam kondisi yang sama, maka harga minyak bisa terkoreksi lagi.
- Penulis: Adhi Gunadhi
Sumber berita: Reuters, Investing, Bloomberg, MarketWatch, CNBC
Sumber gambar: CNBC