Harga Minyak Menguat Lagi Seiring Makin Dekatnya Sanksi Iran

0
100
Penguatan Harga Minyak Masih Terjaga

JAVAFX – Harga minyak menguat lagi seiring makin dekatnya sanksi Iran pada perdagangan siang hari jelang sore ini dimana kondisi ini mengingatkan pasar bahwa pasokan minyak dunia akan lebih kecil daripada permintaannya.

Sinyal tidak dikuranginya produksi minyak AS ini merupakan bukti bahwa pasokan minyak dunia akan tetap membesar dimana Baker Hughes menyatakan bahwa pekan lalu ada 4 lagi penambahan rig yang aktif di AS. Kondisi ini biasa terjadi jelang sanksi Iran terjadi meksipun menurut Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin bahwa negara-negara pengimpor minyak asal Iran sudah mulai mengurangi pembeliannya ke Iran dan tetap berusah mendapatkan keringanan dari AS. .

Kondisi pasokan yang berlebih sempat dikeluhkan banyak pihak, padahal sanksi Iran semakin dekat sehingga harga minyak terus naik. Sebelumnya OPEC telah mengeluarkan perkiraan dimana produksi minyak dunia dapat di antara 1,5 juta bph hingga 2 juta bph penurunan di tahun depan. Iran dilaporkan mengekspor 1,33 juta bph pada pekan lalu kepada India, China dan Turki. Angka tersebut merupakan angka yang menurun dari 1,6 juta bph di awal September dan turun dari 2,5 juta bph dari awal April.

Sebelumnya harga minyak bertahan di level tinggi akibat sanksi Iran yang makin dekat. Setidaknya 3% pasokan minyak dunia akan hilang disebabkan oleh sanksi Iran dimana Iran dilarang melakukan penjualan minyaknya kepada pihak luar sejak 4 November nanti oleh AS. Iran merupakan negara produsen minyak anggota OPEC dan merupakan negara terbesar ketiga di OPEC dari segi produksi dengan rata-rata produksi yang bisa hilang sekitar 1,5 juta bph.

Sejak tahun lalu, OPEC dan Rusia telah membatasi pasokan minyaknya 32,5 juta bph sehingga harga minyak berhasil naik lagi dari level $25 per barel menjadi 80an sekarang ini. Sejauh ini pihak OPEC sendiri belum mampu mengatasi masalah kekurangan pasokan tersebut karena beberapa produsen minyaknya juga sedang menurun kemampuan produksinya. Kondisi Arab Saudi, Angola dan Venezuela juga sedang buruk produksinya.

Hal ini telah membuat harga minyak jenis West Texas Intermediate kontrak September di bursa New York Mercantile Exchange divisi Comex untuk sementara menguat $0,20 atau 0,29% di level $69,32 per barel. Sedangkan minyak Brent kontrak Oktober di pasar ICE Futures London untuk sementara menguat $0,17 atau 0,21% di harga $79,95 per barel.
(Sumber: Analis JAVAFX)
Author : Adhi Gunadhi