Harga Minyak Menguat Jelang Data EIA

0
223

JAVAFX – Harga minyak menguat jelang data EIA nanyi malam yang akan melaporkan kondisi terkini stok persediaan minyak pemerintah AS minggu lalu.

Sejauh ini harga minyak melanjutkan sisi positif yang cukup kencang setelah perkiraan dari Thomson Reuters bahwa stok minyak pemerintah AS yang akan dirilis oleh EIA nanti malam sepertinya turun sekitar 2,8 juta barel, persediaan bahan bakar naik 1,1 juta barel dan minyak suling akan naik 1,3 juta barel.

Sebelumnya, pekan lalu Energy Information Administration melaporkan bahwa produksi minyak AS mengalami kenaikan 88 ribu barel perhari menjadi total 9,338 juta barel perhari. Sejauh ini produksi minyak AS seminggu lalu naik 1%, dan total sudah mencapai 10% dalam 6 bulan perjalanan tahun ini. Inilah yang membuat khawatir investor minyak dunia karena ini dapat memberikan suasana ketidakseimbangan antara pasokan dunia yang berlebihan dan permintaan minyak dunia yang melemah sehingga semalam EIA melakukan koreksi terhadap proyeksi produksi minyak AS.

EIA menyatakan semalam bahwa produksi minyak AS akan mengalami penurunan sebesar 1% dari 10,01 juta barel perhari menjadi 9,9 juta barel perhari untuk produksi 2018 nanti.

Penguatan harga minyak didukung oleh data stok minyak AS menurut American Petroleum Institute tadi pagi menyatakan bahwa persediaan minyak AS mengalami penurunan 8,1 juta barel menjadi total 495,6 juta barel di pekan lalu.

Faktor fundamental beli atau buyback muncul kembali ketika produksi dan stok minyak AS akan turun, sehingga sore ini harga minyak jenis West Texas Intermediate kontrak Agustus di bursa New York Mercantile Exchange divisi Comex untuk sementara bergerak menguat $0,80 atau 1,78% di level $45,84 per barel. Sedangkan minyak jenis Brent kontrak September di pasar ICE Futures London untuk sementara menguat $0,74 atau 1,56% di harga $48,26 per barel.

Sepertinya Rusia beranggapan bahwa produksi minyak AS yang tinggi akan menjadi kenyataan bahwa komitmen pemangkasan OPEC tersebut akan sia-sia, apalagi ekspor minyak OPEC sendiri di Juni lalu menjadi 25,92 juta barel perhari atau naik 450 ribu barel perhari dari bulan sebelumnya. Angka tersebut lebih tinggi 1,92 juta barel perhari dibanding tahun lalu, demikian ungkap Thomson Reuters tadi pagi.

Belakangan OPEC akan mengundang Libya dan Nigeria untuk ikut serta dalam pertemuan 24 Juli nanti di Rusia dalam pembahasan masalah komitmen pemangkasan produksi minyak 1,8 juta barel. Namun Nigeria sangat keberatan untuk diikutsertakan dalam masalah pemangkasan tersebut karena masih terjadi kendala keamanan dan politik yang masih dilanda perang saudara.

Seperti kita ketahui bahwa produksi minyak Nigeria hingga sekarang mencapai 1,6 juta barel perhari, atau naik 200 ribu barel perhari sejak Oktober tahun lalu. Libya juga akan diikutsertakan dalam pemangkasan produksi minyak OPEC demi perbaikan harga minyak dunia. Libya sendiri mempunyai besaran produksi sebesar 1 juta barel perhari atau sudah naik 400 ribu barel perhari sejak perhitungan dari Oktober tahun lalu.

Sumber berita: Bloomberg, Investing, MarketWatch, Reuters
Sumber gambar: oil and gas people