Harga Minyak Membaik Dibantu China

0
104

JAVAFX – Harga minyak membaik dibantu China pada perdagangan semalam seakan menginspirasi bahwa konsumsi minyak dunia masih akan tinggi.

Kondisi harga minyak memang terus membaik perdagangan sebelumnya dimana beberapa kali stok minyak AS yang masih terus turun diimbangi oleh kenaikan produksi minyak, baik dari AS maupun dari OPEC dan permintaan minyak dunia yang kemungkinan besar akan membaik di tahun depan.

Semalam dari pemerintah China melaporkan bahwa permintaan impor minyak China pada 6 bulan pertama tahun ini menjadi 8,55 juta barel perhari atau naik 13,8% dibandingkan periode yang sama setahun lalu. Dengan laporan tersebut maka China merupakan negara kedua terbesar setelah AS yang mempunyai konsumsi minyak yang tinggi.

Naiknya permintaan minyak China membuat harga minyak jenis West Texas Intermediate kontrak Agustus di bursa New York Mercantile Exchange divisi Comex untuk perdagangan kemarin ditutup menguat $0,61 atau 1,34% di level $46,10 per barel. Sedangkan minyak jenis Brent kontrak September di pasar ICE Futures London ditutup menguat $0,61 atau 1,28% di harga $48,35 per barel.

Sebelumnya penguatan didukung oleh laporan mingguan Energy Information Administration yang menyatakan bahwa persediaan minyak pemerintah AS turun sebesar 7,6 juta barel menjadi total 495,4 juta barel dan merupakan penurunan terbesar sejak 10 bulan terakhir. Sedang jumlah total stok minyak AS masih diatas rata-rata setengah tahunnya. EIA juga menyebutkan bahwa persediaan bahan bakar minyak mengalami penurunan sebesar 1,65 juta barel dan stok minyak destilasi atau minyak penyulingan juga mengalami penurunan sebesar 3,13 juta barel.

Namun sejauh ini pembatasan kenaikan lebih lanjut dari harga minyak terjadi setelah OPEC melaporkan kenaikan suplai sebesar 660 ribu barel perhari menjadi rata-rata kenaikan 96,59 juta barel perhari di Juni lalu. OPEC juga melaporkan kenaikan produksi sebesar 393 ribu barel perhari menjadi 32,61 juta barel perhari di Juni lalu.

Kenaikan produksi ini disebabkan oleh meningkatnya produksi minyak anggota OPEC seperti Angola, Libya, Nigeria, Iraq dan Arab Saudi. OPEC juga memprediksi bahwa permintaan minyak global di 2018 nanti kemungkinan besar juga akan tumbuh 1,27 juta barel perhari dengan rata-rata konsumsi sekitar 96,4 juta barel perhari.

Sebetulnya dukungan kenaikan harga minyak juga muncul dari usaha OPEC untuk menginginkan harga minyak berhasil membaik dimana Libya dan Nigeria akan diundang dalam pertemuan di Rusia di 24 Juli ini yang akan membahas mengenai penilaian ulang terhadap pemangkasan produksi minyak 1,8 juta barel perhari. Diharapkan undangan tersebut dapat menghasilkan komitmen baru terhadap pemangkasan produksi minyak sehingga Libya dan Nigeria ikut serta didalamnya.

International Energy Agency juga menyatakan semalam bahwa suplai minyak di OECD sekitar 266 juta barel atau masih diatas rata-rata suplai 5 tahun namun menunjukkan tren yang menurun di Mei lalu.

Sumber berita: Bloomberg, Investing, MarketWatch, Reuters
Sumber gambar: neste (.com)