Harga minyak menguat pada akhir perdagangan Jumat (Sabtu pagi WIB), menutup minggu ini dengan kenaikan menjelang liburan akhir pekan Memorial Day AS, awal musim permintaan puncak AS dan karena negara-negara Eropa bernegosiasi mengenai apakah akan memberlakukan larangan langsung pada minyak mentah Rusia.
Minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Juli terangkat 2,03 dolar AS atau 1,7 persen, menjadi menetap di 119,43 dolar AS per barel.
Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS bertambah 98 sen atau 0,9 persen, menjadi ditutup di 115,07 dolar AS per barel.
Untuk minggu ini, Brent naik 6,0 persen, sementara WTI naik 1,5 persen.
Harga minyak mendapat dukungan dari permintaan bahan bakar yang kuat di seluruh dunia, dengan bensin dan minyak pemanas berjangka melampaui minyak mentah tahun ini.
“Permintaan kuat dengan produk-produk memimpin, terutama bensin yang menyeret minyak mentah naik,” kata John Kilduff, mitra di Again Capital LLC, dikutip dari Reuters.
“Musim mengemudi AS dan permintaan perjalanan yang kuat akan membantu (harga).
Dengan pertumbuhan pasokan yang tertinggal dari pertumbuhan permintaan, pasar minyak kemungkinan akan tetap kekurangan pasokan.
Oleh karena itu, kami tetap positif dalam pandangan kami untuk harga minyak mentah,” kata analis UBS, Giovanni Staunovo.
Negara-negara Uni Eropa sedang merundingkan kesepakatan mengenai sanksi minyak Rusia yang akan mengembargo pengiriman tetapi menunda sanksi atas minyak yang dikirim melalui pipa untuk memenangkan Hongaria dan negara-negara anggota yang terkurung daratan lainnya, kata para pejabat.
Penolakan Hongaria terhadap sanksi minyak dan keengganan negara lain telah menghambat penerapan paket keenam sanksi oleh 27 anggota Uni Eropa terhadap Rusia setelah invasinya ke Ukraina.
Utusan pemerintah Uni Eropa dapat mencapai kesepakatan di Brussels pada Minggu (29/5/2022) tepat waktu bagi para pemimpin untuk mendukungnya pada pertemuan puncak 30-31 Mei mereka, kata para pejabat.
Sementara itu, pasukan Iran menangkap dua kapal tanker minyak Yunani pada Jumat (27/5/2022) di Teluk Persia, yang juga telah membuat investor waspada akan kekurangan pasokan di akhir pekan, kata Phil Flynn, seorang analis di Price Futures Group.
“Kami melihat asumsi bahwa permintaan minyak dan gas mungkin lebih kuat karena pasar saham menunjukkan bahwa kekhawatiran resesi mungkin berlebihan,” kata Flynn.
Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan kepada Kanselir Austria Karl Nehammer bahwa Moskow akan memenuhi komitmen pengiriman gas alamnya.