Harga Minyak Melemah Juga

0
853

JAVAFX – Harga minyak melemah juga akhirnya dan masih di atas level 2 tahun tertingginya pada perdagangan sore hari ini dimana harga minyak WTI dan Brent bergerak serasi ke sisi pelemahannya dipicu aksi ambil untung sesaatnya setelah semalam menguat tajam.
Alhasil membuat harga minyak jenis West Texas Intermediate kontrak Januari di bursa New York Mercantile Exchange divisi Comex untuk sementara melemah $0,22 atau 0,37% di level $59,75 per barel. Sedangkan minyak jenis Brent kontrak Januari di pasar ICE Futures London sementara sedang melemah $0,42 atau 0,63% di harga $66,60 per barel.
Berdasar laporan National Oil Company semalam, bahwa jaringan utama pipa minyak Libya yang memasok minyak ke pelabuhan Es Sidra Libya yang dioperasikan oleh Waha dengan kapasitas 90 ribu bph telah mengalami ledakan yang dilakukan oleh sebuah kelompok militan sehingga untuk sementara pasokan minyak Libya akan mengalami gangguan.
Hal ini membuat investor melakukan sisi beli yang cukup marak meski terjadi di dalam suasana libur Natal dan akhir tahun. Namun itupun tidak berlangsung karena investor masih kuatir dengan sisi pasokan minyak dan produksi AS yang akan rilis mulai esok pagi hingga malamnya sehingga nuansa aksi ambil untung sesaat di pasar Asia dan Eropa langsung terlihat.
Pasar juga masih melihat masa pemeliharaan jaringan pipa minyak di Laut Utara sudah mulai usai dengan mulai dipompanya lagi pasokan minyak tersebut meski masih dalam masa percobaannya dengan harapan setelah Tahun Baru nanti jaringan minyak dan gas ke Inggris bisa dipompa secara normal dengan kapasitas 450 ribu bph. Seperti kita ketahui bahwa 11 Desember lalu jaringan pipa Forties ini ditutup setelah dalam masa pemeliharaan berkala telah ditemukan retakan di pipanya, sehingga grup Ineos yang menjalankan operator jaringan tersebut memutuskan untuk menghentikan pasokan minyak dan gasnya ke Inggris.
Di Laut Utara terdapat 5 lokasi eksplorasi minyak dan gas ke Inggris, salah satunya milik grup Ineos ini yang merupakan 1/3 dari total jaringan di daerah tersebut. Selama mengalami pemeliharaan, pasokan minyak Brent ke Eropa, Timur Tengah, Afrika dan Asia mengalami gangguan.
Masih tingginya harga minyak juga dipengaruhi oleh ucapan Menteri Minyak Arab Saudi, Khalid al-Falih yang menyatakan bahwa pihaknya masih mempertahankan komitmen pembatasan pasokan minyak 1,8 juta bph atau 2% pasokan minyak dunia hingga akhir tahun depan. Sedangkan Menteri Minyak Kuwait, Bakhit al-Rashidi menyatakan bahwa pencapaian komitmen pembatasan pasokan minyak OPEC dan non-OPEC sudah 122% dan merupakan prestasi komitmen tertinggi sejak Januari lalu.
Menteri minyak Irak Jabbar al-Luaidi menyatakan bahwa antara pasokan dengan permintaan minyak dunia akan seimbang di akhir kuartal pertama 2018 nanti, atau lebih cepat dari perkiraan OPEC di akhir 2018.
Sumber berita: Reuters, Investing, Bloomberg, MarketWatch, CNBC
Sumber gambar: Reuters