Harga Minyak Melemah Disaat Pertumbuhan Global Yang Turun

0
130
Berita Komoditas Minyak

JAVAFX – Harga minyak melemah disaat pertumbuhan global yang turun pada perdagangan minyak siang hari jelang sore ini dengan tensi perang dagang juga akan mereda di saat AS dengan China segera berunding pada pekan ini.

Data ekonomi beberapa negara di Asia sedang menurun kinerja ekonominya, sehingga diperkirakan juga tingkat permintaan terhadap konsumsi minyak juga akan menurun sehingga permintaan minyak terbesar didunia yang berasal dari pasar Asia juga akan kelebihan pasokan di mana beberapa produksi negara pengekspor minyak atau OPEC sedang naik juga produksinya namun di sisi permintaan sedang meburun sehingga pasokan juga berlebih.

China yang merupakan negara pegimpor minyak terbesar di Asia dalam 6 kuartal terakhir telah menurunkan sisi permintaannya. Sehingga tidak seimbangnya pasar membuat harga minyak cenderung masih mengalami ruang terkoreksi, meskipun dolar AS juga sudah mulai menunjukkan pellemahannya, sehingga penurunan harga minyak juga tidak besar.

Harga minyak semalam pekan lalu mengalami tekanan yang cukup besar setelah Energy Information Administration atau EIA melaporkan bahwa pekan lalu persediaan minyak mentah AS naik 6,8 juta barel dan produksi minyak AS naik 100 ribu bph menjadi 10,9 juta bph di pekan lalu. Harga minyak tertekan cukup besar sebagai dampak akan berlebihannya pasokan minyak dunia. Apalagi Iran yang terkena sanksi juga sedang kebingungan menjual minyaknya yang memang dilarang AS untuk diperjualbelikan.

Sebelumnya impor minyak China sudah naik lagi dari 8,1 juta bph di Juni lalu tengah meningkat menjadi 8,4 juta bph di Juli lalu di saaat perang tarif sedang berlangsung, namun menurut IEA bahwa ekspor minyak Iran akan kehilangan sekitar 2,7 juta bph ekspornya, di mana India, Korea Selatan, China, Jepang dan Uni Eropa merupakan konsumen utama minyak Iran dan harus segera mencari pengganti pasokannya. Beberapa negara pengimpor minyak Iran dapat dipastikan dilarang untuk melakukan transaksi bersama Iran.

Beruntung pemerintah Beijing segera mengutus perwakilannya ke Washington untuk segera dengan Presiden Trump dalam usahanya meminimalkan perang dagang yang terus berkembang dalam 2 bulan terakhir.

Hal ini telah membuat harga minyak jenis West Texas Intermediate kontrak September di bursa New York Mercantile Exchange divisi Comex untuk sementara melemah $0,24 atau 0,36% di level $65,67 per barel. Sedangkan minyak Brent kontrak Oktober di pasar ICE Futures London untuk sementara melemah $0,23 atau 0,32% di harga $71,60 per barel.

Perbaikan harga minyak juga tidak besar karena ada perkiraan akibat perang dagang masih bisa terjadi. Kondisi perang dagang memang belum usai, di mana kondisi ini tidak bersahabat bagi harga minyak karena dapat dipastikan pertumbuhan ekonomi dunia akan menurun sehingga permintaan konsumsi minyak juga akan merendah, sedang OPEC sudah berusaha menaikkan pasokannya lagi.

(Sumber: Analis JAVAFX)
Author : Adhi Gunadhi