JAVAFX – Harga minyak melemah di perdagangan akhir pekan ini, setelah data stok minyak AS diperkirakan masih akan terus meningkat ketika produksi minyak OPEC juga meningkat. Namun pergerakan lebih lanjut untuk koreksi atau penurunan minyak memang tidak terjadi terlalu dalam karena investor masih menunggu data-data pasokan atau persediaan bulanan dari minyak dunia yang akan dirilis pada hari ini oleh EIA dan IEA.
Sebetulnya masih menjadi latar belakang perjalanan harga minyak dunia sejauh ini, dimana belum adanya pemecahan masalah antara produksi minyak AS dengan pemangkasan produksi minyak OPEC, yang menurut kami kondisi ini bisa berlanjut hingga OPEC dan 10 negara produsen minyak non-OPEC untuk mengevaluasi kembali komitmen pemangkasan produksi minyak pada pertemuan di 30 November nanti.
Harga minyak jenis West Texas Intermediate kontrak Juli di bursa New York Mercantile Exchange divisi Comex untuk sementara bergerak melemah $0,59 atau 1,27% di level $45,87 per barel. Sedangkan minyak jenis Brent kontrak Agustus di pasar ICE Futures London untuk sementara melemah $0,54 atau 1,11% di harga $48,18 per barel.
Harga minyak tetap diperdagangkan negatif hingga sore ini, setelah tadi pagi American Petroleum Institute atau API menyatakan bahwa persediaan minyak pemerintah AS mengalami kenaikan sebesar 2,753 juta barel hingga 9 Juni lalu menjadi 511, 4 juta barel, meningkat dibanding perkiraan sebelumnya yang turun 2,7 juta barel.
Sebetulnya minyak masih susah untuk bangkit kembali setelah OPEC dalam laporan bulanannya menyatakan bahwa produksi minyak semua anggotanya di bulan lalu mengalami kenaikan 336 ribu barel perhari menjadi 32,14 juta barel perhari, dimana terjadi peningkatan produksi dari Libya, Nigeria dan Iraq.
Ketiga negara tersebut tidak ikut serta dalam komitmen pemangkasan produksi minyak 1,8 juta barel perhari. OPEC juga menyatakan bahwa titik keseimbangan antara permintaan dengan penawaran minyak dunia berjalan sangat lamban dimana persediaan minyak dari negara-negara industri terus mengalami penurunannya dan ini akan berlangsung hingga akhir tahun ini, namun sayangya produksi minyak AS terus dipompa untuk meningkatkan produksi.
Investor sangat kuatir dengan stok minyak dunia yang masih terlihat melimpah setelah minggu lalu EIA melaporkan bahwa pihaknya menaikkan proyeksi produksi minyak AS tahun ini dan tahun depan. Untuk 2018, EIA memperkirakan produksi minyak AS naik menjadi 10,01 juta barel perhari atau naik 0,4%, sedangkan tahun ini diperkirakan produksi minyak AS akan naik menjadi 9,33 juta barel perhari atau naik 0,3% dari perkiraan bulan lalu.
Penurunan aktivitas ekonomi China juga sangat mempengaruhi pergerakan harga minyak dimana China merupakan salah satu negara yang mengkonsumsi energi terbesar di dunia. Sejauh ini harga minyak masih menantikan laporan bulanan dari EIA dan IEA di hari ini. Seringkali bahwa data dari API dengan EIA mengenai stok pemerintah AS berlawanan arah sehingga data API tidak dapat dijadikan patokan awal untuk stok minyak AS.
Sumber berita: Bloomberg, Investing, MarketWatch, Reuters
Sumber gambar: The Globe and Mail