Harga Minyak Masih Lanjutkan Episode Positif

0
144

JAVAFX – Berita minyak di hari Senin(19/2/2018), harga minyak masih lanjutkan episode positif pada perdagangan siang hingga sore hari ini dimana unsur aksi beli lanjutan ini terbantu oleh perseteruan di Timur Tengah yang makin memanas dan membuat pasar minyak ditakutkan oleh kekurangan pasokan di pasar global.

Alhasil membuat harga minyak jenis West Texas Intermediate kontrak Maret di bursa New York Mercantile Exchange divisi Comex untuk sementara menguat $0,48 atau 0,78% di level $62,16 per barel. Sedangkan minyak jenis Brent kontrak April di pasar ICE Futures London sementara sedang menguat $0,30 atau 0,46% di harga $65,14 per barel.

Sejauh ini, penguatan harga minyak dibantu oleh melemahnya dolar AS akibat dari khawatirnya investor terhadap masa depan Timur Tengah dengan situasi Suriah yang mengakibatkan konflik makin memanas pasca Presiden Israel Benyamin Netanyahu yang ingin menyerang langsung ke Iran. Kondisi ini membuat harga minyak terlihat lebih murah. Investor memang menyukai kondisi dolar AS yang melemah sehingga mereka akan merasa lebih banyak untuk melakukan kontrak pembelian terhadap minyak.

Penguatan harga minyak waktu itu berkat uraian pernyataan dari Menteri Minyak Arab Saudi Khalid al-Falih yang menyatakan bahwa produksi minyak Saudi Aramco akan mengalami penurunan sebesar 100 ribu bph mulai Maret nanti dan ekspornya akan menjadi di bawah 7 juta bph mulai bulan ini. Dirinya bersama OPEC akan tetap mempertahankan pengurangan pasokan minyak dunia sepanjang tahun ini yang sudah dilakukan sejak 2017 lalu dan al-Falih sangat yakin bahwa pasokan minyak dunia akan segera seimbang bahkan bisa defisit dengan langkah OPEC dan Rusia tersebut.

Selain itu dukungan tertahannya harga minyak untuk tetap positif setelah pandangan Citigroup bahwa pertumbuhan ekonomi global yang membaik maka akan meningkatkan permintaan konsumsi minyak dunia. Citigroup memperkirakan bahwa 2018 ini, pasokan minyak akan kelebihan pasokan hanya 0,2 juta bph atau bahkan 0 karena sisi permintaan yang meningkat tersebut.

Namun EIA dalam laporan mingguannya menyatakan bahwa produksi minyak AS menjadi 10,27 juta bph, sedikit meningkat dibanding sebelumnya 10,24 juta bph. Kapasitas terpasang unit pengolahan minyak mengalami penurunan menjadi 89,8%. Baker Hughes menyatakan bahwa ada 7 rig yang aktif kembali sehingga total rig yang aktif berjumlah 798 buah, jumlah rig terbanyak sejak April 2015.

Sumber berita: Reuters, Investing, Bloomberg, MarketWatch, CNBC
Sumber gambar: CNBC