JAVAFX – Harga minyak masih beragam, khawator pasokan berlimpah pada perdagangan minyak siang hari jelang sore ini di mana potensi membanjirnya pasokan minyak dunia akan mengurangi daya beli harga minyak itu sendiri.
Sejak akhir tahun lalu hingga saat ini, harga minyak sudah naik hampir 20%, di mana salah satu pemicunya adalah pembatasan pasokan minyak dari OPEC dan Rusia sebesar 1,8 juta bph yang mengalami perpanjangan waktu hingga akhir tahun ini. Beberapa waktu lalu dari Arab Saudi, Rusia dan Uni Emirat Arab sedang berwacana bahwa pembatasan pasokan 1,8 juta bph akan dipercepat tenggat waktunya, mengingat Venezuela dan Iran akan mengalami penurunan volume produksi.
Arab Saudi dan Rusia sedang membicarakan peningkatan produksi minyaknya dan diperkirakan akan meningkat 1 juta bph pada akhir tahun ini sebagai bentuk antisipasi penurunan volume produksi minyak Iran dan Venezuela. Di mana kedua negara tersebut juga merupakan anggota OPEC dan mewakili sekitar 4% dari keseluruhan produksi kartel minyak tersebut. Kemungkinan besar penentuan pelepasan pasokan dari OPEC dan Rusia akan mencapai 1 juta bph dan dibicarakan pada OPEC meeting di 22 Juni nanti.
Hal ini telah membuat harga minyak jenis West Texas Intermediate kontrak Juli di bursa New York Mercantile Exchange divisi Comex untuk sementara melemah $1,06 atau 1,56% di level $66,82 per barel. Sedangkan minyak Brent kontrak Juli di pasar ICE Futures London untuk sementara menguat $0,33 atau 0,44% di harga $75,63 per barel.
Jika memang Rusia dan OPEC akan mengembalikan produksi minyaknya secara normal, kemungkinan produksi minyak Rusia akan sekitar 11,20 juta bph, di mana masih terbesar di dunia. Kemungkinan besar produksi Rusia akan menggantikan hilangnya produksi minyak Iran karena embargo AS, sekitar 260 ribu bph di akhir tahun ini dan produksi minyak Venezuela yang kemungkinan besar akan menurun lagi di akhir tahun ini sekitar 300 ribu bph.
AS sendiri sepertinya produksinya juga akan bertambah besar di pekan ini setelah Baker Hughes melaporkan di akhir pekan lalu bahwa ada 15 kilang minyak yang diaktifkan kembali sehingga total kilang yang aktif mencapai 859 rig, jumlah tertinggi 2015. Akibat bertambahnya jumlah rig AS tersebut, spread harga antara WTI dengan Brent kembali melebar hampir $9 per barel.
Kemungkinan besar minyak-minyak produk dari AS akan segera membanjiri pasar Asia dan Eropa jika produksi OPEC dan Rusia tidak segera ditingkatkan.
(Sumber: Analis JAVAFX)
Untuk mendapatkan free signal trading, analisa market mingguan, full support langsung dari analis,
Hubungi JAVAFX :
Phone / WhatsApp : 082116448874
Apakah Anda membutuhkan informasi Training JAVAFX, Introducer Broker – IB, belajar forex, teknikal forex, signal forex, strategi forex dan analisa forex untuk melakukan transaksi trading forex, trading emas, trading oil, trading index minggu ini? Segera Hubungi Analis JAVAFX
Author : Adhi Gunadhi