JAVAFX – Harga minyak mampu melanjutkan penguatannya dari semalam dan bertahan di sisi beli dan masih di atas level 2 tahun tertingginya pada perdagangan sore hari ini dimana harga minyak WTI dan Brent bergerak serasi ke sisi penguatannya didorong oleh persediaan mknyak mentah pemerintah AS yang turun.
Alhasil membuat harga minyak jenis West Texas Intermediate kontrak Januari di bursa New York Mercantile Exchange divisi Comex untuk sementara menguat $0,33 atau 0,55% di level $60,17 per barel. Sedangkan minyak jenis Brent kontrak Januari di pasar ICE Futures London sementara sedang menguat $0,30 atau 0,45% di harga $66,46 per barel.
Energy Information Administrasi atau EIA melaporkan semalam bahwa persediaan minyak AS di pekan lalu mengalami penurunan sebesar 4,6 juta barel. Persediaan minyak mentah AS di luar cadangan strategis nasional tahun ini telah menurun lebih dari 11% daripada tahun lalu. Pemurnian minyak AS mengalami peningkatan kapasitas menjadi 95,7% atau tertinggi sejak Desember 1998. Tingginya kapasitas pemurnian minyak tersebut disebabkan oleh disparitas harga Brent dengan WTI yang melebar.
Penguatan harga minyak juga terjadi setelah EIA semalam melaporkan bahwa produksi minyak AS di pekan lalu mengalami sedikit penurunan dari 9,79 juta bph menjadi 9,75 juta bph.
Sepanjang tahun ini, harga minyak Brent sudah naik 17% dan minyak WTI naik 12%, meskipun sejak pertengahan tahun ini kondisi harga minyak telah naik lebih dari 50% yang didukung oleh perpanjangan masa pembatasan pasokan minyak OPEC dan 11 negara produsen non-OPEC lainnya sebesar 1,8 juta bph dari kesepakatan awal pembatasan hingga Maret 2018 menjadi sepanjang tahun 2018.
Selain itu, penguatan harga minyak masih didukung oleh tutupnya jaringan utama pipa minyak Libya yang memasok minyak ke pelabuhan Es Sidra Libya yang dioperasikan oleh Waha dengan kapasitas 90 ribu bph telah mengalami ledakan yang dilakukan oleh sebuah kelompok militan sehingga untuk sementara pasokan minyak Libya akan mengalami gangguan.
Selain itu investor juga masih melihat masa pemeliharaan jaringan pipa minyak di Laut Utara sudah mulai usai dengan mulai dipompanya lagi pasokan minyak tersebut meski masih dalam masa percobaannya dengan harapan setelah Tahun Baru nanti jaringan minyak dan gas ke Inggris bisa dipompa secara normal dengan kapasitas 450 ribu bph.
Seperti kita ketahui bahwa 11 Desember lalu jaringan pipa Forties ini ditutup setelah dalam masa pemeliharaan berkala telah ditemukan retakan di pipanya, sehingga grup Ineos yang menjalankan operator jaringan tersebut memutuskan untuk menghentikan pasokan minyak dan gasnya ke Inggris.
Sumber berita: Reuters, Investing, Bloomberg, MarketWatch, CNBC
Sumber gambar: Reuters