Harga Minyak Lanjutkan Penguatannya Disaat Sanksi Iran Makin Dekat

0
113
Harga Minyak Masih Melanjutkan Pelemahannya

JAVAFX – Harga minyak lanjutkan penguatannya disaat sanksi Iran makin dekat pada perdagangan minyak siang hari jelang sore ini dimana kondisi ini terjadi ketika pasokan minyak dunia yang akan terjadi kekurangan karena sanksi tersebut.

Di dalam pernyataannya pada sidang PBB, Presiden Trump menyatakan bahwa OPEC telah memainkan perannya sebagai pengatur harga dan mengirim harga ke level yang lebih mahal. Trump gagal mendesak OPEC untuk menaikkan pasokan minyaknya jelang sanksi Iran berlaku awal bulan depan. Setidaknya 3% pasokan minyak dunia akan hilang disebabkan oleh sanksi tersebut. Dan AS sendiri juga gagal untuk melepas cadangan minyak strategisnya atau SPR. Dan Arab Saudi juga masih belum mampu menambah pasokannya dalam waktu cepat.

Sejak tahun lalu, OPEC dan Rusia telah membatasi pasokan minyaknya 32,5 juta bph sehingga harga minyak berhasil naik lagi dari level $25 per barel menjadi 80an sekarang ini. Dan Trump juga membuat sanksi baru kepada Iran sehingga pasokan minyak dunia akan mengalami kekurangan. Diberitakan bahwa India sudah akan menghentikan pembelian minyaknya dari Iran sehingga pasokan akan berlimpah. China juga akan membatasi pembeliannya ke Iran.

Di sisi lain, pasokan minyak AS sedang meninggi di mana persediaan minyak di pekan lalu naik sebesar 1,85 juta barel dan mampu memproduksi minyak sebesar 11,1 juta bph, sebuah rekor produksi yang terbesar lagi bagi AS. Menurut Menteri Energi AS Rick Perry bahwa pemerintahnya tidak bisa melepas cadangan strategis minyaknya untuk menutupi kekurangan pasokan akibat sanksi Iran, sehingga harga minyak masih bisa bertahan tinggi di saat produksinya meningkat. Tingginya harga minyak telah membuat ANZ memberi prediksi bahwa harga minyak bisa ke $100 per barelnya jika masalah sanksi ini tidak selesai.

Hal ini telah membuat harga minyak jenis West Texas Intermediate kontrak September di bursa New York Mercantile Exchange divisi Comex untuk sementara menguat $0,28 atau 0,38% di level $73,53 per barel. Sedangkan minyak Brent kontrak Oktober di pasar ICE Futures London untuk sementara menguat $0,42 atau 0,51% di harga $83,15 per barel.

Selain itu kondisi perang tarif tetap mengganggu pergerakan minyak. Perang dagang akan membawa konsekuensi akan turunnya pertumbuhan sebuah negara sehingga permintaan akan minyak juga dapat dipastikan mengalami penurunan. Diharapkan kesepakatan Kanada membawa angin segar bagi harga minyak.
(Sumber: Analis JAVAFX)
Author : Adhi Gunadhi