JAVAFX – Harga minyak lanjutkan penguatannya pada perdagangan Selasa ini dengan dukungan bahwa persediaan minyak dunia menurut IEA yang akan rilis hari ini akan mengalami penurunan.
Pada perdagangan sehari sebelumnya harga minyak membuat kondisi positif kembali dengan upaya Arab Saudi yang akan menurunkan ekspor minyak ke Asia dan AS pada bulan depan. Arab Saudi dipastikan akan mengurangi ekspor minyaknya ke Asia sebesar 300 ribu barel perhari atau lebih besar dibanding bulan Juni, sedangkan ekspor ke AS akan dikurangi oleh Arab Saudi sebesar 35% di Juli.
Sejauh ini pula bahwa Arab Saudi beserta Rusia melalui pernyataan Menteri Minyak Arab Saudi Khalid al-Falih menyatakan bahwa pihaknya berencana akan mengurangi produksi dan ekspor minyaknya di 3 atau 4 bulan mendatang dengan tujuan mengurangi persediaan minyak dunia.
Sebetulnya masih menjadi latar belakang perjalanan harga minyak dunia sejauh ini, dimana terjadi perseteruan abadi diantara produksi minyak AS dengan pemangkasan produksi minyak OPEC, yang menurut kami kondisi ini bisa berlanjut hingga OPEC dan 10 negara produsen minyak non-OPEC untuk mengevaluasi kembali komitmen pemangkasan produksi minyak pada pertemuan di 30 November nanti.
Harga minyak jenis West Texas Intermediate kontrak Juli di bursa New York Mercantile Exchange divisi Comex untuk perdagangan kemarin ditutup menguat $0,17 atau 0,37% di level $46,0p per barel. Sedangkan minyak jenis Brent kontrak Agustus di pasar ICE Futures London ditutup menguat $0,10 atau 0,21% di harga $48,25 per barel.
Penguatan harga minyak semalam dibatasi oleh laporan Energy Information Adminsitration menyatakan bahwa produksi minyak AS di 7 lokasi kilang minyak mengalami kenaikan sebesar 127 ribu barel perhari menjadi 5,475 juta barel perhari.
Sebelumnya Baker Hughes akhir pekan lalu melaporkan bahwa rig yang diaktifkan kembali berjumlah 8 sehingga total menjadi 741 rig yang telah diaktifkan kembali sejak tahun lalu. Sejauh 2017 ini, produksi minyak AS secara total telah mengalami peningkatan sebesar 600 ribu barel perhari, atau sekitar sepertiga dari rangkaian komitmen OPEC yang memangkas produksi minyaknya 1,8 juta barel perhari.
Investor sangat kuatir dengan stok minyak dunia yang masih terlihat melimpah setelah kemarin EIA juga melaporkan bahwa pihaknya menaikkan proyeksi produksi minyak AS tahun ini dan tahun depan. Untuk 2018, EIA memperkirakan produksi minyak AS naik menjadi 10,01 juta barel perhari atau naik 0,4%, sedangkan tahun ini diperkirakan produksi minyak AS akan naik menjadi 9,33 juta barel perhari atau naik 0,3% dari perkiraan bulan lalu.
Sebagai catatan lanjutan, sejauh ini harga minyak masih menantikan laporan bulanan dari OPEC dan IEA di minggu ini.
Sumber berita: Bloomberg, Investing, MarketWatch, Reuters
Sumber gambar: ISHN